Merdang Merdem Tahun 2023 akan Digelar di Lapangan Benteng Medan, Yuk Mengenal Budaya Karo

- 8 Juni 2023, 10:24 WIB
Merdang Merdem
Merdang Merdem /Kemendikbud/

MEDANSATU.ID- Suku karo yang hidup di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mempunyai cara tersendiri saat memanjatkan doa pada Tuhannya. Mereka membuat upacara yang disebut Merdang Merdem. Yakni upacara tahunan yang dibuat setelah masuk masa tanam padi.

Dilansir dari Koropak.co.id, selain bersyukur setelah usai menanam padi, Merdang Merdem dilakukan untuk mengharap agar tanaman padi diberkati, hasil melimpah, bebas penyakit dan juga hama.

Prihal lain yang juga unik dari Merdang Merdem adalah keikutsertaan muda-mudi nya. Mereka menggunakan kesempatan tersebut untuk mencari pasangan hidup.

Maka dimainkan lah gendang guro-guro aron atau acara menari tradisional Karo untuk pasangan muda-mudi. Dari menari inilah bisa terjalin hubungan khusus yang tak jarang berakhir di pelaminan.

Baca Juga: Bobby Nasution Minta Bangunan Tua Seperti Gedung Warenhuis Tidak Dirobohkan, Nilai Sejarahnya Tinggi

Namun pada kenyataannya, setiap kecamatan di Kabupaten Karo merayakan Merdang Merdem pada bulan yang berbeda. Kecamatan Munte, misalnya, merayakan pada hari ke-26 berasoati medem kalender Karo, biasanya jatuh pada bulan Juli.

Merdang Merdem biasanya dilaksanakan selama enam hari. Masing-masing hari mempunyai makna yang berbeda. Lalu diisi dengan berbagai acara. Termasuk musik dan Tari.

Hari pertama dinamakan Cikor-kor. Pada hari ini upacara diawali dengan semua warga yang mencari kor-kor, yakni hewan sejenis serangga yang berada di bawah pepohonan, di dalam tanah untuk dimasak dijadikan lauk makan.

Hari ke dua dinamakan Cikurung. Di hari ini semua warga pergi mencari Kurung yakni hewan yang hidup di ladang atau sawah untuk dijadikan lauk makan di hari ke dua ini.

Halaman:

Editor: Ayub Fahreza

Sumber: Kemendikbud.go.id koropak.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x