Kesenian Digelar di Pinggiran, LKKI: Kota Medan Akan Berkarakter, Pemko Harus Punya Dana Abadi

- 20 Mei 2023, 14:32 WIB
Kesenian Digelar di Pinggiran, LKKI: Kota Medan Akan Berkarakter, Pemko Harus Punya Dana Abadi
Kesenian Digelar di Pinggiran, LKKI: Kota Medan Akan Berkarakter, Pemko Harus Punya Dana Abadi /Diskominfo Kota Medan/Pemko Medan

MEDANSATU.ID - Kegiatan seni budaya di Kota Medan sebaiknya tidak semata digelar dipusat kota, tapi diselenggarakan di pinggiran Kota Medan agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat. Dengan demikian kegiatan kesenian dan kebudayan menjadi terbagi dan merata.

Demikian dikatakan Ketua Lembaga Kejian Kebudayan Indonesia (LKKI) Rizal Siregar, saat dihubungi, Sabtu (20/5/2023). Ia menyebut, selama ini acara kesenian selalu diadakan di pusat Kota, akibatnya masyarakat pinggiran tak dapat menyaksikan. Satu diantaranya yakni acara Melayu Serumpun yang digelar di Istana Maimoon kemarin.

"Bukan tak boleh diselenggarakan di pusat kota, seperti di Istana Maimoon, Lapangan Benteng, Kesawan, kantor Walikota sekalipun. Akan tetapi kegiatan kesenian itu tak bisa dikunjungi warga Medan yang ada di pinggiran kota. Apalagi informasinya tak sampai ke pinggiran kota Medan, " ujar Rizal.

Padahal menurut anak Medan yang kini menetap di Jakarta ini, masyarakat pinggiran Medan itu juga punya hak untuk diberi hiburan. Tentu akan bermanfaat jika kegiatan juga diselenggarakannya di pinggiran kota Medan.

Baca Juga: Moment Al Nahyan 'Si Ketua Medan' Diajarin Off Road Sama Bobby Nasution, Karakternya Medan Bingit

"Manfaatnya jelas, jika berbagai acara digilir di kampung-kampung buat warga pinggiran. Tentu akan bermanfaat bagi ekonomi setempat juga sebagai refresing masyarakat karena disentuh dengan kegiatan seni dan budaya, " ujar Rizal.

Menurut lelaki yang sempat aktif berteater di Teater Imago Medan dan Teater Taman Budayan Medan di tahun 80-an di kota Medan ini, kegiatan kesenian terasa sangat minim di Medan. Selain tiadanya gedung kesenian yang representatif, juga nyaris jarang sekali aktivitas kesenian berskala besar. Sudah jarang, apa lagi di pinggiran nyaris tak ada.

"Tanpa gedung kesenian yang berstandar internasioanl, apa seniman manca negara mau tampil di Medan? Kapan Medan bisa menyaksikan kesenian bertaraf internasional? Itulah gunanya gedung pertunjukan bertaraf internasional," katanya dengan dialek Medan yang kental.

Pemko Medan kata Rizal harus membenahi kesenian dan kebudayaan lokal (Medan, red). Konten lokal sudah mulai terkikis habis. Budaya media sosial (Medsos) yang telah menyeruak keseluruh anak negeri membuat seni pertunjukan dengan konten lokal mulai terkikis.

Halaman:

Editor: Ayub Fahreza

Sumber: Medan Satu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x