Potensi cuaca ekstrem dimaksud berpotensi terjadi di Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Dwikorita Karnawati selaku Kepala BMKG Jumat 15 Maret 2024 lalu menyebut tiga bibit siklon tropis yakni 91S, 94S dan 93P terpantau berada di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia.
Hal ini menunjukkan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan.
Baca Juga: BMKG Rilis Prakiraan Cuaca Menegangkan, Siklon Tropis dan Tinggi Gelombang Laut Mencapai 4 Meter!
Dari analisa BMKG diketahui bibit Siklon Tropis 91S kecepatan anginnya maksimum 30-35 knots (56–65 km/jam).
Kondisi itu tekanan udara di pusat sistem sebanyak 994 hPa, pergerakan ke arah tenggara dan peluang untuk menjadi siklon tropis pada kategori sedang-tinggi.
Selanjutnya, bibit Siklon Tropis 94S kecepatan anginnya maksimum 15-20 knots (28-37 km/jam).
Tekanan udara di pusat sistem ini 999,9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara dan peluang untuk menjadi siklon tropis di kategori rendah.
Baca Juga: Cuaca Ekstrim, Seorang Warga Meninggal Dunia Tertimbun Longsor, Ini Imbauan BNPB untuk Warga Subang