Kerata Api Jurusan Medan - Tebingtinggi Tabrak Bocah di Sergai Sumut hingga Tewas dengan Luka Serius

- 28 Maret 2023, 07:01 WIB
Warga berkerumun menyaksikan tubuh bocah Sergai yang tewas tersambar kereta api jurusan Medan -Tebingtinggi, Senin  27 Maret 2023.
Warga berkerumun menyaksikan tubuh bocah Sergai yang tewas tersambar kereta api jurusan Medan -Tebingtinggi, Senin 27 Maret 2023. /Eb Sergai/Medan Satu

MEDANSATU.ID - Hati siapa yang tidak terenyuh melihat anak kelas lima SD ini. Sore tadi, Senin 27 Maret 2023, ditemukan meninggal dengan tubuh mengenaskan. Kepala koyak menganga, lantaran tersambar kereta api.

Bocah bernama Teguh Maulana dengan usia 11 tahun ini, tertabrak kereta api jurusan Medan - Tebingtinggi, Senin Senin 27 Maret 2023 sekira pukul 18.10 WIB, saat jelang berbuka puasa.

Menurut cerita uwak nya Lilik, warga Dusun I, Desa Sei Rampah - Sergai, Teguh baru saja pulang membeli bukaan sesaat sebelum tertabrak kereta api barang pengangkut kontainer itu.

Lantaran waktu berbuka puasa masih lama, Teguh pergi bermain. Namun untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, Teguh menyusul ibunya ke surga. Entah bagaimana kreta api itu menyambar bocah Sergai itu.

Teguh Maulana diduga kuat tersambar kereta api yang datang dari arah Medan. Sontak warga yang berdomisili di kawasan pinggir rel kereta api itu pun, geger. Mereka berduyun-duyun melihat siapa gerangan yang tertabrak ular besi itu.

Mereka pun kemudian mengenali Teguh Maulana sebagai anak piatu yang sudah ditinggal ibunya. Sedangkan ayahnya, diketahui kabur entah kemana semenjak istrinya meninggal dunia.

Teguh adalah merupakan anak keempat. Ibunya bernama Yeni. Sedangkan Ayahnya bernama Sapar. Sejak itu Teguh, tinggal dengan uwak nya, Lilik dan Adi Buncit, warga Dusun Ini, Desa Sei Rampah.

Tak ada yang bisa memastikan bagaimana peristiwa Teguh bisa tersambar ular besi itu. Ular besi pengangkut barang seperti peti kemas, dari arah Medan menuju Tebingtinggi.

Jikapun orang tahu, itu setelah kereta api berlalu. Seorang warga, tiba-tiba melihat bocah yang dikenal pendiam itu sudah tergeletak dengan luka sangat serius di kepalanya.

Semula warga belum sadar jika yang tergeletak tak bergerak lagi itu adalah Teguh Maulana. Anak yang dikenal berbudi baik dan ramah. Baru setelah orang berkerumun, beberapa dari mereka mengenali, siapa sosok yang sudah tak bernyawa itu.

"Baru saja dia pulang tadi membeli bukaan di depan, sudah itu dia keluar lagi menunggu waktu buka. Gak taunya, dia sudah tak ada. Kasihan kau anak yang baik budi, " jerit uwaknya menjerit karena kehilangan kemanakan titipan adiknya itu.

Personel Polsek Firdaus, beserta tim Inafis Polres Sergai yang tiba di lokasi kejadian, sempat terkendala akibat luka-luka yang diderita korban.

Setelah berkordinasi dengan Kepala Dusun I, Bu Sri dan uwaknya Lilik, diambil kebijakan agar jenazah dibawa ke Rumkit Sultan Sulaiman untuk divisum.

"Rencananya malam ini juga akan kami kebumikan, kasihan kalau dilama - lamakan kemanakan kami ini, " tegas Lilik.

Dari cerita yang beredar, selama ini hanya Almarhumah Yeni dan keluarganya yang mengurus ke empat anaknya. Sedangkan mantan suaminya yang bernama Sapar itu, sampai saat ini nggak tau dimana rimbanya.

"Kami sudah menganggap kemanakan kami ini Yatim Piatu. Kalau Mamaknya udah jelas meninggal dunia. Tapi kalau Bapaknya, kami anggap saja sudah mati karena tak peduli lagi sama anak-anaknya, " ketus Adi Buncit kepada wartawan di rumah duka.***

Editor: Ayub Fahreza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x