MEDANSATU.ID - Tembakau Deli merupakan tembakau yang sangat terkenal lantaran mutunya yang sangat bagus. Tembakau Deli yang juga dijuluki si daun emas ini sangat diminati bangsa luar seperti German, Belgia, Inggris dan Belanda.
Untuk menjemur daun tembakau Deli, maka Belanda melalui Yacob Nien Huis membangun Bangsal tembakau. Ada ratusan Bangsal yang di bangun di perkebunan tembakau Deli seluas 8000 hektar terbentang melalui Sungai Ular di Perbaungan hingga Bahorok di Langkat.
Menurut Zulkarnaer Siregar pemerhati Bangsal dan tembakau Deli, saat ini Bangsal Tembakau Deli sudah musnah. Bangsal yang dulu bertaburan dari Perbaungan, Pantai Labu, Desa Saintis, Desa Kolam, Tembung, Sampali, Helvetia, Kelambir Lima, Hamparan Perak dan Buluh Cina, kini sudah tak berbekas.
"Sayang sekali memang. Mestinya Bangsal - Bangsal tembakau itu bisa menjadi cagar budaya yang harus dipelihara. Tapi sekarang semuanya sudah musnah, " kata Zulkarnaen yang gemar bersepeda ini.
Pantauan Medansatu.id di areal perkebunan Saintis, memang satu bangsal tembakau pun sudah tidak terlihat lagi. Menurut Kepala Desa Saintis, Asmawito S Sos, musnahnya Bangsal tembakau lantaran sudah tua dan tidak terpakai lagi.
"Bangsal tembakau itu kan terbuat dari bambu. Sehingga harus ada perawatan. Sementara pihak perkebunan sudah tidak memakai bangsal lagi karena sudah tidak menanam tembakau lagi, " ujar Asmawito yang mengaku mantan karyawan PTPN 2 ini.
Bangsal tembakau di Desa Seintis berjumlah lebih dari enam Bangsal. Namun selain bangsal di Desa Saintis juga dibangun pergudangan dan perkantoran. Satu gudang yang sangat terkenal di Desa Seintis adalah Gudang Tembakau 1926. Tetapi gudang itu juga sudah roboh tak berbekas.