Dia mengatakan saat ini produsen narkoba terbesar di dunia berada di Afghanistan dan Myanmar.
Produsen narkoba di negara-negara itu, jabar Marthinus Hukom, sudah memanfaatkan letak geografis Pulau Sumatera yang sangat strategis ini untuk lokasi distribusi memasukkan hasil produksinya ke Indonesia.
Barang terlarang itu, urai Marthinus Hukom, biasanya masuk lewat jalur pantai atau pelabuhan-pelabuhan tradisional di sepanjang pantai Sumatera.
Baca Juga: Hari Kartini, Cek Peran 3 Perempuan Bea Cukai Soetta Ini untuk Cegah Peredaran Narkotika
Dengan begitu Indonesia sebagai pasar potensial dalam perdagangan barang haram itu.
Marthinus Hukom yang mengatakan hal itu saat berada di Medan menilai sindikat narkoba memanfaatkan oknum dan atau warga negara Indonesia baik secara sadar maupun tidak sadar.
Para pelaku memanfaatkan hal itu untuk memperluas pasar perdagangan dalam narkoba dan mencari keuntungan semata.***