Bus Rapid Transit Mendukung Pengurangan Kemacetan Kota Medan Hingga 50 Persen

- 18 Desember 2023, 15:30 WIB
Bus Rapid Transit Mendukung Pengurangan Kemacetan Kota Medan Hingga 50 Persen.
Bus Rapid Transit Mendukung Pengurangan Kemacetan Kota Medan Hingga 50 Persen. /Pemo Medan/Diskominfo

MEDANSATU.ID - Solusi untuk mengatasi kemacetan di Kota Medan, salah satunya dapat dilakukan dengan memanfaatkan Bus Rapid Transit (BRT). Menurut Kadis Perhubungan Medan Iswar Lubis dalam salah satu sesi podcast Kolaborasi Medan Berkah Edisi Ngobrol Asik Bareng Perangkat Daerah (Ngobras Pede), penggunaan BRT dapat mengurangi 50 persen kemacetan, selama masyarakat memiliki kesadaran untuk beralih dari kendaraan pribadi ke BRT.

Iswar juga mencatat bahwa setiap kota memiliki masalah kemacetan dan sebagai ibu kota Sumatra Utara, Kota Medan harus mengatasi permasalahan tersebut. Dia menambahkan bahwa meskipun ada langkah-langkah lain yang dapat diambil, pengoperasian BRT adalah salah satu solusi yang efektif. Menambahkan ruas jalan sebagai pilihan untuk memperbesar kapasitas, menurutnya, membutuhkan biaya yang cukup tinggi.

“Kita harus berpikir bagaimana memanajemen perjalanan. Kita kecilkan perjalanan. Hak masyarakat tetap terjamin untuk berpindah dari A ke B, namun dengan moda yang ditentukan oleh pemerintah yang mempunyai kenyamanan yang setara dengan kendaraan pribadi,” jelasnya.

Menurut Iswar, dengan BRT, jumlah orang yang dapat berpindah tetap sama bahkan dapat bertambah, namun jumlah kendaraan akan berkurang. Sehingga, kelancaran lalu lintas dapat terjadi. Dia menambahkan bahwa pemakaian BRT akan memberikan kenyamanan bagi masyarakat, bukan kendaraannya.

Baca Juga: Terminal Amplas Layani 85 Ribu Penumpang Per Tahun, Berikut Daftar Terminal Lainnya di Medan!

Sebelumnya, pada 16 Oktober, Walikota Medan Bobby Nasution telah menandatangani pembaharuan Working Level Agreement (WLA) Bus Rapid Transit (BRT) Mebidang di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubsu.

Dalam kegiatan tersebut, turut pula menandatangani WLA dari proyek percontohan nasional yang didukung oleh World Bank dan AFD Pracis adalah Wakil Bupati Deliserdang Ali Yusuf Siregar, Wali Kota Binjai Amir Hamzah, Pj Gubsu Hassanudin, dan Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Amirulloh.

Iswar menginformasikan bahwa saat ini proses pengadaan BRT sudah mencapai finalisasi Detail Engineering Design (DED) untuk mengoperasikan 17 koridor di Medan Binjai Deliserdang. Dokumen DED terdiri dari gambar teknis, spesifikasi teknis dan spesifikasi umum, volume serta biaya pekerjaan. “Dari 17 koridor, 15 ada di Medan, dua ada di Binjai dan Lubukpakam,” ungkapnya.

Iswar menargetkan pada Februari 2024, proyek BRT Medan-Binjai-Deliserdang telah dimulai dengan melakukan groundbreaking di depo dan jalur jalur koridor, terutama dari Amplas ke Pinangbaris yang melewati inti kota.

Halaman:

Editor: Ayub MS

Sumber: Pemko Medan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah