Network
Mereka juga bersedia untuk melakukan dialog dengan MUI untuk membahas konten film dan mencari solusi terbaik.
Namun, pelarangan film "Kiblat" masih menjadi perdebatan di masyarakat. Ada yang menganggap mereka berhak untuk melarang film, sementara ada yang menilai bahwa ini merupakan bentuk pembatasan terhadap kreativitas dan kebebasan berekspresi.
Baca Juga: Boikot Produk Israel, Perusahaan PHK Karyawan, Fatwa MUI Disarankan Dibatalkan
Perlu diingat bahwa pernyataan MUI hanyalah sebuah imbauan, dan keputusan akhir terkait dengan penayangan film "Kiblat" tetap berada di tangan LSF.
Bagi masyarakat, penting untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh berbagai isu yang beredar terkait film "Kiblat".
Sebagai negara yang menjunjung tinggi kebebasan berekspresi, keputusan akhir terkait dengan penayangan film haruslah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk nilai agama dan moral, tanpa mengorbankan kreativitas dan kebebasan berekspresi.***
