Benahi Garuda Indonesia, Keterlambatan Penerbangan Jemaah Calon Haji tak Sekadar Solusi Instan

- 24 Mei 2024, 21:15 WIB
Staf Khusus Menag Wibowo Praseyo berbicara tentang delay penerbangan jemaah calon haji dengan Ubay Ihsandi dari Garuda Indonesia.
Staf Khusus Menag Wibowo Praseyo berbicara tentang delay penerbangan jemaah calon haji dengan Ubay Ihsandi dari Garuda Indonesia. /pandapotans/kemenag.go.id



 

 


MEDANSATU.ID - Garuda Indonesia perlu membenahi pelayanan terutama menerbangkan jemaah calon haji, jangan hanya solusi instan. Inilah yang dikatakan Wibowo Prasetyo selaku Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik. Dia meminta Garuda Indonesia menyiapkan mitigasi menyeluruh terhadap potensi persoalan yang muncul, terutama penerbangan jemaah calon haji Indonesia. Artinya, pihak Garuda Indonesia sejauh ini masih sebatas menerapkan solusi instan dan parsial menyelesaikan persoalan keterlambatan penerbangan.

Wibowo Prasetyo menjelaskan hal itu usai rapat bersama dengan pihak Garuda Indonesia di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jumat 24 Mei 2024. Di sana hadir Akhmad Fauzin, Kepala Biro Humas, Data dan Informasi, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, Kepala UPT Asrama Haji Donohudan, serta Ubay Ihsandi selaku Vice President Umrah, Hajj and Charter Business at Garuda Indonesia.

Garuda Indonesia, kata Wibowo Prasetyo, seharusnya menunjukkan komitmennya mengatasi keterlambatan penerbangan yang kian tidak menentu ini.

Baca Juga: Kemenag Berang, Mesin Pesawat Garuda Bermasalah Keberangkatan Jemaah Calon Haji Delay Berjam-jam

Kata dia, Garuda Indonesia membutuhkan mitigasi komprehensif, bukan cuma sekadar solusi parsial.

Keterlambatan penerbangan jemaah calon haji, menurut Wibowo Prasetyo, jelas akan berdampak pada layanan kepada jemaah.

Kementerian Agama, kata dia, juga menerima protes dari jemaah calon haji itu sendiri.

Baca Juga: Seperti Biasa, Jemaah Calon Haji Makan 3 Kali Sehari di Tanah Suci, Begini Penjelasan Kemenag

Jadi, tegasnya lagi, masalah keterlambatan ini perlu segera dituntaskan secara permanen.

Kalau cuma sekadar mengambil armada dari tempat atau embarkasi lain, sindirnya, mungkin bisa menyelesaikan pada satu titik. Namun, kata dia, hal ini justru membuka persoalan baru di embarkasi lain untuk pemberangkatan kloter jemaah calon haji lainnya.

Wibowo Prasetyo menilai, pendekatan penyelesaian Garuda Indonesia atas masalah ini bersifat teknis dan tidak substantif. Apalagi, kata dia, sejauh ini Garuda Indonesia belum menyiapkan langkah dan mitigasi komprehensif.

Baca Juga: Terharu! Kisah Sukamti Antar Ayah Tuna Netra Naik Haji: Bahagia Meski tak Bisa Melihat Indahnya Tanah Suci

Sejak 12 Mei 2024, urai Wibowo Prasetyo, awal penerbangan sekaligus awal muncul masalah, selalu saja alasannya perbaikan mesin, pengecekan moda atau alasan lainnya.
Sehingga, jelasnya, masalahnya pun terus terjadi secara berulang.

Dibutuhkan terobosan baru agar penerbangan jemaah calon haji Indonesia ke depan bisa sesuai jadwal.

Seperti diberitakan MEDANSATU.ID sebelumnya, persoalan delay berjam-jam ini dialami calon jemaah haji saat pemberangkatan kloter 41 Embarkasi Solo (SOC-41) yang berdampak domina terhadap keterlambatan pemberangkatan SOC-42 dan SOC-43. Parahnya, rentang keterlambatannya antara 4 jam hingga 17 jam.***

Editor: Pandapotan Silalahi

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah