MEDANSATU I Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengumumkan rencana relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) Teras Malioboro 2.
Sebagai akibat dari rencana ini, terjadi pro dan kontra di kalangan PKL Teras Malioboro 2, karena mereka mengkhawatirkan bahwa pendapatan mereka akan menurun secara drastis dan jauh dari kata sejahtera.
Namun, PKL Teras Malioboro 2 yang tergabung dalam Paguyuban Koperasi PKL Tri Dharma tetap mempertahankan komitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menciptakan situasi yang kondusif dalam rangka Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas) di kawasan Malioboro.
Pada kesempatan ini, Arif Usman selaku Ketua Paguyuban Koperasi PKL Tri Dharma memimpin pembacaan deklarasi dalam rangka mendukung terciptanya ketertiban dan keamanan di kawasan Malioboro.
Baca Juga: Ide Jualan Buat Pedagang Sarapan di Medan, Onigiri Tuna Mayo , Makanan Jepang yang Bakal Laris Manis
Pembacaan deklarasi ini dilakukan oleh seluruh anggota yang hadir dalam Rapat Anggota Tahunan Revitalisasi Koperasi Tri Dharma pada Selasa, 25 Juni 2024 dengan tema 'Menuju Profesionalisme Dalam Menyejahterakan Anggota' di Gedung Persaudaraan Djamaah Haji Indonesia (PDHI) di Jalan Alun-Alun Utara (Altar), Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta, DIY.
Pada kesempatan tersebut, Kepolisian Daerah (Polda) DIY memberikan bantuan berupa paket sembilan bahan pokok (sembako) yang diserahkan secara simbolis oleh Ipda Asmaun Khusna, S.H. selaku PS. Panit I Subdit II Ditintelkam Polda DIY.
Arif Usman berharap agar PKL Tri Dharma dapat berkontribusi dalam rencana relokasi ke Teras Malioboro 2 jilid 2 yang akan dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta dan Pemda DIY.
Ia juga meminta untuk dilibatkan dalam proses relokasi tersebut serta diberikan informasi dan kejelasan mengenai program dari Pemkot Yogyakarta.
Sebagai UMKM, PKL Tri Dharma siap ikut serta mendukung kebijakan pemerintah selama hak-hak para pedagang dipenuhi oleh negara.
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), termasuk PKL, diakui telah menjadi ujung tombak dalam menggerakkan perekonomian di Indonesia.
Saat ini, Paguyuban Koperasi PKL Tri Dharma memiliki 80% anggota UMKM yang berjualan di Teras Malioboro 2 dan 20% lainnya adalah pedagang yang menggelar lapaknya di Teras Malioboro 1.
Selama ini, para pedagang di kawasan Malioboro telah mematuhi peraturan pemerintah, dan mereka tidak memilih untuk melanggar hukum dan sistem perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dalam menyatakan harapan dan aspirasinya.
Pendapat dan masukan senantiasa mereka sampaikan melalui aksi damai yang persuasif, humanis, simpatik, serta melalui saluran-saluran aspirasi dan pengaduan yang telah disediakan oleh negara.***