Tokoh utama Fathia, sesungguhnya juga menampilkan beragam cara dalam menyikapi takdir yang ia terima. Di sinilah bentuk keseimbangan film ini dalam merangkul dua kubu penonton Tanah Air.
Meski penuh ujian, Fathia yang menjadi tokoh utama film PPC tetap berusaha teguh dalam menerima ujian dari Tuhan. Hidup di lingkungan pesantren, dan seorang perempuan penghafal Al Quran, Fathia pun menerima pernikahan pilihan orang tuanya.
Memasuki kehidupan pernikahan tersebut, Fathia menjalani takdirnya dengan kesabaran yang luas meski hatinya terus bergemuruh. Ditambah lagi rumah tangga yang ia bangun bersama pria pilihan orang tuanya senyata begitu sulit, juga rumit.
Kerumitan itu sendiri tak lain karena suaminya, Satya, berumur kurang lebih sama dengan ayah Fathia sendiri. Yang pada akhirnya melahirkan sebuah pola pikir yang berbeda di antara Fathia dan suaminya.
Baca Juga: 2 Antaranya Menang Piala Citra! 10 Deretan Film Komedi Jadul Layak Tonton Saat Ramadhan
Dan semakin diperparah dengan munculnya orang ketiga yang bernama Suhita. Orang ketiga tersebut pun terus berusaha menggaet hati suami Fathia.
Tentu saja Fathia perlu mempertahankan pernikahannya. Akan tetapi Fathia juga tidak ”buta”, saat masalah mencapai titik terberat, Fathia pun berani dan sanggup melakukan sebuah langkah yang tegas.
Dikemas sedemikian rupa dengan musik-musik yang mendayu-dayu, film memang sukses membuat para penonton seakan ikut merasakan emosi di dalamnya.