Meski Ditopang Bansos, Ekonomi Sumut Terkesan Kinerja Ekstra, Apa Kata Pengamat Ekonomi Sumut

5 Februari 2024, 16:05 WIB
Pengamat Ekonomi Sumatera Utara Gunawan Benjamin saat memberikan pemaparan pertumbuhan rupiah saat ini, Kamis 21 September 2023 /Medansatu Pikiran Rakyat / Ded/

MEDANSATU.ID-Laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) di tahun 2023 hanya mencapai 5.01%, yang masih lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya sebesar 5.1%.

Terlebih lagi, kinerja ekspor Sumut menunjukkan kecenderungan yang melambat baik jika dihitung secara kumulatif atau kuartalan dengan pertumbuhan yang negatif.

Penurunan kinerja ekspor menjadi beban bagi ekonomi Sumut, yang bahkan mengalami kenaikan impor sebesar 6.22% secara kuartalan (Q4 ke Q3).

Di sisi lain, ekspor mengalami kontraksi sebesar 0.01%. Hal ini mengakibatkan pengurangan pada perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), karena jumlah total ekspor dan impor harus dikurangkan.

Baca Juga: Bansos Cair Rp400.000 Masuk Rekening: Ini Cara Cek Daftar Penerima BLT Januari 2024!

Di sisi lainnya, konsumsi pengeluaran pemerintah mengalami kenaikan sebesar 10.01% secara kuartalan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan bantuan sosial dan subsidi pada kuartal keempat tahun 2023.

Namun, pertumbuhan ekonomi Sumut masih lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di level 5.05%.

Pada dasarnya, kinerja ekspor dan impor Sumut mengalami penurunan secara tahunan. Hal ini perlu diwaspadai oleh pemerintah Sumut, terutama jika tidak ingin bergantung pada peningkatan anggaran yang dialokasikan setiap tahun dalam APBD, yang dilengkapi dengan tren belanja pemerintah yang meningkat seiring dengan penyaluran bantuan sosial.

"Jika tidak, pertumbuhan ekonomi Sumut berpotensi semakin melambat di masa depan," ujar Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, terkonfirmasi Medan Pikiran Rakyat Senin, 5 Februari 2024.

Baca Juga: Tiga Bansos Cair Mulai Besok Senin 8 Januari 2024 Via PT Pos Indonesia, Bawa Surat Undangan, KTP dan KK Asli

Untuk mendorong ekonomi Sumut, diperlukan upaya didorong dari sisi produksi, yang tercermin dari kinerja sektor lapangan usahanya.

Namun, pertumbuhan sektor pertanian yang tumbuh 5.05% dan pedagang eceran yang tumbuh 6.56% pada tahun 2022, melambat pada tahun 2023 dengan masing-masing pertumbuhan 3.02% dan 5.81%.

Konstruksi masih mampu tumbuh, namun hal itu dikarenakan realisasi belanja pemerintah yang tinggi menjelang tutup tahun.

Sedangkan untuk industri pengolahan, pertumbuhannya juga sangat terbatas, meningkat dari 1.98% di tahun 2022 menjadi 3.44% di tahun 2023.

Sebagai sektor lapangan usaha yang menyumbang banyak tenaga kerja, perlambatan pada sektor ini akan memberikan tekanan pada belanja rumah tangga dan melambatnya penyerapan tenaga kerja.*** 

Editor: Dedi Suang MS

Tags

Terkini

Terpopuler