Cek Fakta, Ekonomi Indonesia Memburuk Dampak Perang Iran-Israel

- 16 April 2024, 12:14 WIB
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia /

MEDANSATU.ID-Dalam situasi kekhawatiran akan terjadinya perang antara Iran dan Israel, pasar global dan regional mengalami dampak negatif.

Hal ini terjadi karena eskalasi perang dapat mempengaruhi kondisi geopolitik yang dapat melemahkan kinerja sektor keuangan di tanah air.

Pada akhirnya, kekhawatiran ini menyebabkan kinerja indeks bursa di tanah air melemah di sesi perdagangan pembukaan dengan kisaran level 7.130 atau anjlok sekitar 2% lebih.

Meskipun para pelaku pasar khawatir akan terjadinya perang antara Iran dan Israel, namun di sisi lain harga emas justru mengalami perbaikan.

Baca Juga: F1 Powerboat Menjadi Pemicu Pertumbuhan Ekonomi di Balige, Toba, Tempat Penginapan Penuh

Hal ini terjadi karena pelaku pasar mencari aset safe haven yang dianggap lebih aman dalam situasi yang tidak menentu.

Bagi investor, emas memegang peran penting sebagai aset safe haven yang dapat meminimalisir kerugian pada portfolio investasinya dalam situasi pasar yang tidak menentu.

Bukan hanya harga emas yang memberikan harapan kepada pelaku pasar, namun terdapat juga kenaikan pada indeks US Dolar Amerika di level 106, dan imbal hasil US Treasury 10 Tahun yang masih di bawah 4.6% pada perdagangan pagi ini.

Namun, proyeksi pergerakan IHSG dan Rupiah masih sulit untuk dilakukan mengingat berbagai kabar buruk yang selama ini terjadi.

Baca Juga: Meski Ditopang Bansos, Ekonomi Sumut Terkesan Kinerja Ekstra, Apa Kata Pengamat Ekonomi Sumut

"Kabar buruk tersebut membuat pasar keuangan tengah diselimuti ketidakpastian," ujar pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, Selasa 16 April 2024.

Seiring dengan perkembangan situasi geopolitik di timur tengah, kekhawatiran para pelaku pasar terus meningkat, dan ini akan sangat mempengaruhi kinerja pasar keuangan di tanah air.

Ketidakpastian tersebut juga mempengaruhi kinerja mata uang Rupiah, yang hingga saat ini telah meneruskan pelemahannya hingga menyentuh level 16.100 per US Dolar Amerika.

Akan tetapi, sektor ekonomi keuangan dapat terus membaik dengan memperkuat pertumbuhan ekonomi, menerapkan kebijakan makroekonomi yang baik, dan mendorong investor untuk melihat peluang investasi di Indonesia.

Hal ini dapat membantu sektor keuangan secara terus-menerus dan dapat memperkirakan usaha dalam mengatasi situasi yang sulit karena faktor eksternal.

Baca Juga: KABAR DUKA, Pakar Ekonomi Rizal Ramli Meninggal Dunia

Memperkuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat penting dalam mendukung kinerja sektor keuangan dengan melanjutkan reformasi struktural di berbagai sektor.

Kebijakan-kebijakan makroekonomi yang baik juga dapat membantu untuk meminimalkan dampak buruk dari situasi global seperti saat ini.

Selain itu, pemerintah dapat memberikan insentif untuk menarik investasi dan mengembangkan sektor industri dalam negeri.

Dalam peristiwa seperti ini, pemerintah juga harus mampu memberikan respon yang cepat dan tepat, untuk menjaga kinerja sektor keuangan tetap stabil.

Mengembangkan sektor keuangan yang kuat dengan diversifikasi investasi juga dapat membantu mengurangi risiko dan kerugian di masa lalu.

Pasar keuangan di Indonesia sebaiknya terus berupaya menarik investor untuk melihat peluang investasi yang mampu memberikan keuntungan dalam jangka panjang.

Meskipun situasi geopolitik global masih tidak menentu, namun sektor keuangan dapat tetap terus berjalan dengan lebih baik dengan memperkuat pertumbuhan ekonomi dan berbagai kebijakan makro ekonomi yang baik.***

 

Editor: Dedi Suang MS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah