Sekjen PBB: Serangan Militer Israel ke Rafah di Jalur Gaza tak Bisa Diterima!

- 8 Mei 2024, 14:05 WIB
Akibat serangan militer Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, infrastruktur di sana hancur Selasa 30 April 2024. Tampak anak-anak bermain di antara reruntuhan rumah yang hancur.
Akibat serangan militer Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, infrastruktur di sana hancur Selasa 30 April 2024. Tampak anak-anak bermain di antara reruntuhan rumah yang hancur. /pandapotans/Xinhua / Rizek Abdeljawad

 

 

MEDANSATU.ID - Sekjen PBB (Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa) Antonio Guterres menegaskan serangan darat militer Israel ke Kota Rafah di Jalur Gaza bagian selatan pada Senin 6 Mei 2024 tak akan bisa diterima.

Hari ini, kata Sekjen PBB Antonio Guterres, pihaknya memohon kepada pemerintah Israel dan pimpinan Hamas untuk berupaya sekeras mungkin untuk gencatan senjata (penghentian tembak menembak) demi mewujudkan kesepakatan yang sangat penting.

Sekjen PBB Antonio Guterres seperti disiarkan MEDANSATU.ID dari kantor berita Antara pada Rabu 8 Mei 2024 mengatakan hal itu menjelang pertemuannya dengan Presiden Italia Sergio Mattarella di Markas PBB, New York.

Baca Juga: Anjing Militer Israel Menyerang Seorang Pemuda Palestina

Hal ini, kata Sekjen PBB Antonio Guterres, kesempatan yang tak boleh disia-siakan. Serangan darat militer Israel ke Rafah, menurut dia, tidak akan dapat ditoleransi karena dampak kemanusiaannya sangat besar. "Apalagi serangan militer Israel ini bisa menyebabkan kawasan semakin tidak stabil.

Sekadar diketahui, kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Senin 6 Mei 2024 malam menyatakan menerima usulan gencatan senjata di Jalur Gaza yang dirancang Mesir dan Qatar.

Sayangnya, Israel ngotot dan tetap menyatakan tawaran gencatan senjata dari Hamas gagal memenuhi tuntutan utamanya.

Halaman:

Editor: Pandapotan Silalahi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah