MEDANSATU.ID - Sekjen PBB (Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa) Antonio Guterres menegaskan serangan darat militer Israel ke Kota Rafah di Jalur Gaza bagian selatan pada Senin 6 Mei 2024 tak akan bisa diterima.
Hari ini, kata Sekjen PBB Antonio Guterres, pihaknya memohon kepada pemerintah Israel dan pimpinan Hamas untuk berupaya sekeras mungkin untuk gencatan senjata (penghentian tembak menembak) demi mewujudkan kesepakatan yang sangat penting.
Sekjen PBB Antonio Guterres seperti disiarkan MEDANSATU.ID dari kantor berita Antara pada Rabu 8 Mei 2024 mengatakan hal itu menjelang pertemuannya dengan Presiden Italia Sergio Mattarella di Markas PBB, New York.
Baca Juga: Anjing Militer Israel Menyerang Seorang Pemuda Palestina
Hal ini, kata Sekjen PBB Antonio Guterres, kesempatan yang tak boleh disia-siakan. Serangan darat militer Israel ke Rafah, menurut dia, tidak akan dapat ditoleransi karena dampak kemanusiaannya sangat besar. "Apalagi serangan militer Israel ini bisa menyebabkan kawasan semakin tidak stabil.
Sekadar diketahui, kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Senin 6 Mei 2024 malam menyatakan menerima usulan gencatan senjata di Jalur Gaza yang dirancang Mesir dan Qatar.
Sayangnya, Israel ngotot dan tetap menyatakan tawaran gencatan senjata dari Hamas gagal memenuhi tuntutan utamanya.