Gempuran Israel di Rafah, 200 Orang Meninggal Dunia, Cuma 200 Truk Bantuan Masuk dalam 3 Pekan

- 30 Mei 2024, 14:05 WIB
Gempuran Israel di Rafah jalur Gaza terus meningkat, ratusan korban dilaporkan meninggal dunia.
Gempuran Israel di Rafah jalur Gaza terus meningkat, ratusan korban dilaporkan meninggal dunia. /pandapotans/antara

 

 


MEDANSATU.ID - Gempuran Israel di Rafah mengakibatkan jumlah korban meninggal dunia terus bertambah. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun sudah menegaskan gambaran suram menyusul serangan udara Israel di sebuah kamp di Kota Rafah, Jalur Gaza Selatan.

Akibat gempuran Israel yang terus menyerang Rafah sedikitnya 200 orang dilaporkan terbunuh.

Menurut beberapa sumber medis asing, kata direktur komunikasi Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) Juliette Touma, seperti disiarkan MEDANSATU.ID dari Antara pada Kamis 30 Mei 2024, sedikitnya 200 orang termasuk perempuan dan anak-anak. Mereka meninggal dunia dalam gempuran Israel itu.

Baca Juga: Pasukan Israel Menyerbu, Jemaah Dilarang Azan di Masjid Ibrahimi, Hebron

Menurut Touma, pengungsian korban gempuran israel di Rafah masih berlangsung, mengingat lebih dari satu juta orang sudah meninggalkan Kota Rafah sejak 6 Mei 2024.

Touma memperkirakan, mereka sebelumnya sudah mengungsi di berbagai lokasi, tetapi pemboman besar-besaran di daerah itu terus terjadi.

Dia menambahkan cuma 200 truk bantuan yang dapat masuk ke wilayah itu dalam tiga pekan terakhir.

Baca Juga: Lebih dari 15.000 Anak Meninggal Dunia dalam Serangan Israel di Gaza

Diketahui, sedikitnya 45 orang umumnya didominasi perempuan dan anak-anak, meninggal dunia dan hampir 250 orang terluka akibat gempuran Israel di Rafah.

Ledakan pun terjadi di dekat pangkalan logistik UNRWA di Tal al-Sultan, sebagaimana dilaporkan Kantor Media Pemerintah yang berbasis di Gaza.

Baca Juga: Pengiriman Bantuan Indonesia ke Gaza Sukses, tak Lepas dari 'Tangan Dingin' Prabowo Subianto

Gempuran Israel di Gaza yang sudah berlangsung selama delapan bulan telah menyebabkan lebih dari 36.000 orang meninggal dunia dan 81.100 orang lainnya terluka.

Militer Israel disebut-sebut sudah menghancurkan sebagian besar wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu dan menyebabkan sebagian besar warga sipilnya kehilangan tempat tinggal yang berisiko kelaparan.***

Editor: Pandapotan Silalahi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah