Kamu Kurang Pergerakan? Awas Bisa Memicu Naiknya Lemak dalam Darah, Kenali Bahaya Ini

- 27 Mei 2024, 15:30 WIB
Kurang pergerakan bisa berisiko meningkatkan kadar lemak dalam darah yang memicu serangan jantung. Disarankan banyak bergerak (aktivitas fisik).
Kurang pergerakan bisa berisiko meningkatkan kadar lemak dalam darah yang memicu serangan jantung. Disarankan banyak bergerak (aktivitas fisik). /pandapotans/pixabay \ alexax_fotos

 

 


MEDANSATU.ID - Kurang pergerakan berakibat fatal! Tubuh yang kurang gerak apalagi sampai mengkonsumsi kalori berlebihan bisa menyebabkan naiknya trigliserida atau lemak dalam darah. Risiko? Hal ini bisa menyebabkan penyakit kritis seperti jantung. Duh!

Pemicu utama di balik kenaikan trigliserida, kata praktisi kesehatan dr Debora Aloina Ita Tarigan, mengonsumsi kalori secara berlebihan dan kurang pergerakan.

Praktisi kesehatan dr Debora Aloina Ita Tarigan mengatakan hal itu dalam keterangannya di Jakarta, seperti dilansir MEDANSATU.ID dari Antara, Senin 27 Mei 2024.

Baca Juga: Peringatan Hari Kesatuan Gerak, Jalasenastri Armada II Ikut Hadir

Selain kurang pergerakan, menurut dr Debora Aloina Ita Tarigan, ada juga akibat faktor genetik. Hal ini dapat membuat tingkat trigliserida tak normal.

Trigliserida, menurut dr Debora Aloina Ita Tarigan, sejenis lemak umum yang terdapat dalam darah dan berfungsi menyimpan kalori maupun menyiapkan energi untuk tubuh.

Makanan, kata dia, menjadi sumber utama pembentuk lemak ini. Kalau seseorang mengonsumsi makanan secara berlebih (lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh) biasanya menyebabkan kadar trigliseridanya bakal naik.

Baca Juga: Tak Banyak Yang Tahu! Ini Manfaat Konsumsi Labu Siam, Salah Satunya Meningkatkan Kesehatan Jantung

Untuk mengetahui kadar trigliserida, urai dr Debora Aloina Ita Tarigan, Anda bisa tes darah di klinik atau laboratorium. Nantinya, darah akan diambil dari pembuluh di lengan.

Hasil tes akan lebih akurat manakala Anda berpuasa dulu, atau hanya minum air putih selama 9-12 jam sebelum pengambilan darah.

Kadar atau angka trigliserida disebut normal harus kurang dari 150 mg/dL.

Baca Juga: Manfaat Olahraga Malam, Ternyata Jadi Jurus Jitu untuk Kaum Obesitas

Selanjutnya kalau dianggap batas tinggi apabila berada pada rentang 150-199 mg/dL.

Sementara tinggi, jika berada pada rentang 200-499 mg/dL.

dr Debora Aloina Ita Tarigan menjelaskan ada kalanya seseorang bahkan tak merasakan gejala saat angka trigeliseridanya mencapai 1.000 hingga 2.000 mg/dL.

Baca Juga: Malas Olahraga dan Tak Tahan Diet, Tapi Ingin Berat Badan Turun, Tonton Film Horor!

Karena itu, jelasnya, demi menjaga kadar trigliserida tetap norma disarankan agar Anda menerapkan gaya hidup ke arah yang sehat.

Misalnya, tidak malas bergerak sehingga tubuh tidak menyimpan lapisan lemak lebih banyak serta rutin berolahraga, ini perlu untuk mengantisipasi risiko menurunnya massa otot.

Jika massa otot kuat dan terjaga, sebut dr Debora Aloina Ita Tarigan, saat usia lanjut pun masih memungkinkan untuk tetap aktif bergerak.

Baca Juga: Empat Olahraga para cukong di Indonesia yang wajib Kamu ketahui, Nomor tiga sangat familliar

Berangkat dari data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 dari Kementerian Kesehatan, prevalensi penyakit jantung di Indonesia mencapai 1,9 persen yang disebabkan rokok, pola makan tidak sehat dan kurang pergerakan (red, aktivitas fisik).***

Editor: Pandapotan Silalahi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah