Menag: Hari Raya Waisak Momentum Rajut Kerukunan Pascapemilu 2024

23 Mei 2024, 19:00 WIB
Hari Raya Waisak momentum merajut kerukunan umat pascapemilu 2024. /pandapotans/kemenag.go.id

 

 


MEDANSATU.ID - Hari Raya Waisak, menurut Menteri Agama (Menag) menjadi momentum merajut kerukunan setelah beragam dinamika kehidupan sosial yang terjadi pasca pemilihan umum (pemilu). Menag pun mengucapkan selamat memperingati Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 kepada umat Buddha di seluruh Indonesia.

Menteri Yaqut Cholil Qoumas berharap Hari Raya Waisak 2568 BE dijadikan sebagaim moment untuk merajut kembali kerukunan pascapemilu, setelah dinamika pemilihan presiden dan legislatif.

Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Men mengatakan hal itu di Jakarta, Rabu 22 Mei 2024.

Baca Juga: Surat Edaran Menag Beredar: Penceramah tak Boleh Provokasi dan Kampanye Politik

Saatnya, kata Yaqut Cholil Qoumas, perayaan Hari Raya Waisak menjalin sinergi untuk bersama-sama memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan bangsa ke depannya.

Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi tema peringatan Hari Raya Waisak 2568 BE yakni Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, dan Bahagia.

Menurut Yaqut Cholil Qoumas, tema peringatan ini sangat relevan dengan konteks Indonesia. Kesadaran, kata dia, bangsa ini kaya akan keragaman, sangat penting untuk merawat harmoni dan kerukunan.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah Jatuh Pada Hari Sabtu, Berikut Imbau Menag...

Sebab, menurut dia, kerukunan pra syarat pembangunan.

Sekadar diketahui, Tri Suci Waisak memperingati tiga peristiwa penting yang dilalui Buddha Gautama, yakni Kelahiran Pangeran Sidharta, Pertapa Sidharta menjadi Buddha, dan Buddha Gautama Parinibbana (wafat).

Baca Juga: 7.773 Jamaah Calon Haji Indonesia Diberangkatkan ke Tanah Suci

Lewat Hari Raya Waisak, Umat Buddha dingatkan untuk selalu mengenang perjuangan Guru Agung Buddha Gautama menemukan Dhamma Kebenaran Mulia yang membawa umat manusia mencapai kebahagiaan yakni kebenaran mulia atas adanya penderitaan, kebenaran mulia atas sebab penderitaan dan kebenaran mulia atas jalan lenyapnya penderitaan serta kebenaran mulia lenyapnya penderitaan.***

Editor: Pandapotan Silalahi

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler