Rupiah Kian Tertekan Dolar AS, Bursa Saham Kembali Diguyur Kabar Negatif

- 3 Oktober 2023, 13:13 WIB
Ilustrasi - Mata uang rupiah.(Pixabay/iqbalnuril)
Ilustrasi - Mata uang rupiah.(Pixabay/iqbalnuril) /

MEDANSATU.ID - Kinerja mata uang rupiah kembali mengalami tekanan seiring dengan meningkatnya kekuatan US Dolar. Keperkasaaan US Dolar kembali mencuat setelah imbal hasil US Treasury 10 Tahun mengalami kenaikan lagi di level 4.685%. Sementara itu, US Dolar index juga mengalami kenaikan, dan menyentuh level tertinggi 107.03 selama tahun berjalan.

Keperkasaaan US Dolar kembali mencuat setelah imbal hasil US Treasury 10 Tahun mengalami kenaikan lagi di level 4.685%. Sementara itu, US Dolar index juga mengalami kenaikan, dan menyentuh level tertinggi 107.03 selama tahun berjalan.

Baca Juga: Hore! Promo HUT ke 25 Bank Mandiri di Shopee Flash Sale, Bertabur Produk Serba Rp25 Ribu, Ini Cara Belanjanya

Secara keseluruhan, US Dolar berpeluang menguat terhadap semua mata uang di dunia. Tanpa terkecuali terhadap mata uang Rupiah. Rupiah diproyeksikan akan kembali melemah pada perdagangan hari ini, dengan potensi diperdagangkan di level Rp15.600 per US Dolarnya. Tren penguatan US Dolar masih belum terhenti ketika inflasi memaksa Bank Sentral AS untuk terus menaikkan bunga acuannya.

Mata Uang Rupiah dan Minyak Mentah Kian Melemah

Mata uang rupiah pada perdagangan di sesi pembukaan hari ini melemah di level 15.594. Dan tidak hanya rupiah saja yang mengalami pelemahan. Harga minyak mentah juga mengalami penurunan dalam sesi perdagangan komoditas di AS.

Harga minyak saat ini ditransaksikan di kisaran 88 dolar AS per barel, turun dari posisi sebelumnya di level dikisaran $91 per barelnya. Penguatan US Dolar ditambah dengan kenaikan harga minyak yang tinggi memicu tekanan pada harga minyak mentah dunia.

Baca Juga: Spesial HUT ke 25 Bank Mandiri, 25x Livin’poin dengan Mandiri Debit Virtual

Halaman:

Editor: Dedi Suang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah