Network
MEDANSATU.ID - Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa hormatnya terhadap pengaduan ke KPK yang melibatkan dirinya dan dua putranya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, terkait isu kolusi serta nepotisme.
"Iya, ini merupakan bagian demokrasi dalam sektor hukum. Tentu saja, kami menghormati setiap prosesnya," ujar Jokowi di Jakarta, Selasa.
Jokowi bersama dua putranya, serta Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, yang merupakan adik ipar Jokowi, dilaporkan ke KPK karena dugaan kolusi dan nepotisme.
Laporan tersebut disampaikan oleh Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI). Tudingan itu berkaitan dengan keputusan MK yang mengabulkan penyelenggaraan batasan usia bagi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Baca Juga: Pasangan Prabowo-Gibran Daftar Capres dan Cawapres ke KPU, Polisi Siapkan 4.000 Personel
Dalam keputusan tersebut, MK menyatakan bahwa individu di bawah 40 tahun yang telah berpengalaman sebagai kepala daerah atau posisi yang terpilih melalui pemilihan umum (pemilu) dapat menjadi capres atau cawapres.
Keputusan MK itu dinilai bermasalah karena adanya konflik kepentingan, dengan Anwar Usman sebagai adik ipar Jokowi. Keputusan itu juga dianggap memuluskan langkah putra Gibran Rakabuming Raka, juga wali kota Surakarta, untuk mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo mengumumkan akan melakukan perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju pekan ini untuk melantik menteri pertanian tetap. Penggantian tersebut mengikuti Syahrul Yasin Limpo yang mengundurkan diri akibat terlibat kasus korupsi di Kementerian Pertanian.
"Mungkin pekan ini," ucap Jokowi saat menghadiri seminar ekonomi di Jakarta, Selasa.
