Network
MEDANSATU.ID-Sejak Februari 2024, persediaan gas elpiji 3 kg di Kota Dumai mengalami kelangkaan.
Masalah ini menyebabkan kesulitan bagi pedagang usaha mikro kecil menengah di daerah tersebut untuk memperoleh gas tabung melon, sehingga usaha mereka terancam secara finansial.
Menurut pantauan Medan Pikiran Rakyat, di sejumlah pangkalan gas elpiji di Kecamatan Sungai Sembilan masih langka dan harganya masih tinggi.
Bahkan pemilik pangkalan juga memasang pengumuman besar, mengakui bahwa mereka tidak tahu kapan pasokan gas akan kembali normal seperti semula.
Seorang warga pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kecamatan Sembilan mengungkapkan kekhawatirannya tentang kelangkaan dan tingginya harga gas elpiji di pangkalan.
Ia mengatakan, gas elpiji sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan dagangan makanannya, dan jika penanggulangan masalah ini terus terkendala, maka usaha para pelaku UMKM akan terancam.
