Persiapan Penting yang Harus Dilakukan Penderita Diabetes Sebelum Menunaikan Ibadah Haji

- 12 Mei 2024, 11:45 WIB
Alat pengecekan gula darah
Alat pengecekan gula darah /Freepik/xb100

MEDANSATU.ID - Dokter spesialis penyakit dari Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr Farid Kurniawan SpPD, PhD, menjelaskan bahwa penderita diabetes harus mempersiapkan beberapa hal sebelum berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.

Hal ini dilakukan untuk mengatasi risiko-risiko yang akan dihadapi oleh penderita diabetes selama menunaikan ibadah haji.

"Untuk mengatasi risiko-risiko memang harus ada persiapan khusus yang dipersiapkan pasien diabetes sebelum berangkat haji, dimulai dari konsultasi dokter," katanya dalam diskusi daring yang diikuti dari Jakarta pada Sabtu 11 Mei 2024.

Menurut Farid, penderita diabetes perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kemungkinan komplikasi serta penyesuaian dosis obat atau tipe insulin yang akan digunakan selama menunaikan ibadah haji.

Baca Juga: Wali Kota Medan Meminta Agar Camat dan Lurah Memantau Rumah dan Menjaga Rumah Jamaah Haji

Selain itu, penderita diabetes juga perlu meminta dokter untuk memberikan surat keterangan mengenai kondisi dan pengobatan diabetes pasien yang bersangkutan.

Surat keterangan ini dibutuhkan sebagai informasi yang akan memudahkan petugas kesehatan haji dalam memberikan penanganan medis di Tanah Suci.

"Isinya namanya siapa, kontak yang bisa dihubungi, grup atau kloter, termasuk juga informasi obat-obatan yang dikonsumsi apa saja. Nah itu biasanya memudahkan tim kesehatan atau panitia penyelenggara mengidentifikasi kebutuhan jamaah," kata Farid.

Farid juga menganjurkan penderita diabetes yang akan menunaikan ibadah haji untuk membawa persediaan obat dalam jumlah yang memadai atau bahkan berlebihan agar obat selalu tersedia sewaktu-waktu dibutuhkan.

Baca Juga: Haji Suratman Ambil Formulir Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara dari Partai Nasdem dan Golkar

Dia juga menyarankan agar penderita diabetes pastikan obat yang akan digunakan dalam waktu 3x24 jam selalu ada di dalam tas beserta identitas saat beraktivitas di Tanah Suci, terutama bagi penderita diabetes yang membutuhkan insulin.

Farid juga mengingatkan pasien diabetes untuk memastikan persediaan insulin pens dan jarum memadai selama menunaikan ibadah haji.

Penting untuk menjaga kadar gula darah dengan sering melakukan pengukuran gula darah sebelum maupun setelah beraktivitas seperti tawaf dan sa’i.

Selain itu, penderita diabetes juga perlu membawa sumber gula seperti permen atau makanan ringan lainnya untuk mencegah hipoglikemia.

Baca Juga: 241.000 Calon Haji Berangkat ke Tanah Suci, Menteri Agama Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah

"Jika memungkinkan, sebelum dan sesudah ibadah seperti tawaf dan sa'i lakukan pengukuran gula darah sehingga kadar gula darah bisa terjaga. Jaga-jaga juga, bawa sumber gula seperti permen atau cemilan untuk mencegah hipoglikemia," katanya.

Untuk meminimalkan kemungkinan terserang infeksi selama menunaikan ibadah haji, pasien diabetes juga perlu mendapatkan vaksinasi seperti meningitis, influenza, dan pneumonia.

Dengan mempersiapkan berbagai hal sebelum berangkat ke Tanah Suci, para penderita diabetes diharapkan dapat menunaikan ibadah haji dengan aman dan nyaman.***

Editor: Ayub MS

Sumber: Antaranews ANTARA Sumut


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah