MEDANSATU.ID -Tewasnya Mahira Dinabila (19) mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU) yang ditemukan tewas di rumah keluarga angkatnya, di Komplek Rivera, Kota Medan, hingga kini masih belum terungkap. Apakah Mahira tewas dibunuh atau mati bunuh diri.
Dilansir dari berbagai media, hal inilah yang kemudian memicu sejumlah mahasiswa USU yang menjadi rekan Mahira Dinabila bersama keluarganya menggelar aksi di Polda Sumut. Mereka mepertanyakan hasil autopsi kematian MD.
Dalam aksi yang digelar Jumat 9 Juni 2023 itu Presma USU, Dimas Aditya Sailendra mengatakan semestinya hasil autopsi kematian Mahira Dinabila sudah dapat disampaikan.
"Tetapi ini sudah 47 hari lamanya, namun belum ada diinformasikan bahkan kepada pihak keluarga, " ujarnya.
Baca Juga: Poldasu Tetapkan 10 Operator Judi Online Sebagai Tersangka, Server Berada di Kamboja
Dimas menilai pihak kepolisian tidak cepat dalam menangani kasus ini. Ini bisa dilihat dari autopsi kematian Mahira yang hingga kini belum juga keluar.
"Hari ini pihak kepolisian itu bisa dikatakan sangat lambat. Kita melihat kinerja 47 hari itu tidak menghasilkan apa-apa, hasil autopsi saja tidak ada," sebutnya.
Oleh sebab itu, Dimas menghimbau Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak agar secepatnya mendesak Kapolrestabes Medan, Kombes Valentino segera menyampaikan hasil autopsi kematian rekan mereka itu.
Dimas juga meminta Irjen Panca untuk memastikan hasil autopsi yang nantinya disampaikan sesuai dengan fakta yang sebenarnya, transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi.