Tiga Orang Meninggal Dunia Akibat Antraks pada Daging Sapi di Gunung Kidul, Bukan kali Pertama di Indonesia

- 6 Juli 2023, 17:32 WIB
Tiga Orang Meninggal Dunia Akibat Antraks pada Daging Sapi di Gunung Kidul, Bukan kali Pertama di Indonesia
Tiga Orang Meninggal Dunia Akibat Antraks pada Daging Sapi di Gunung Kidul, Bukan kali Pertama di Indonesia /Pixabay/Thejakesmith

MEDANSATU.ID - Tiga orang di Kabupaten Gunung Kidul DIY, meninggal dunia akibat penyakit antraks yang ditularkan dari binatang ternak. Demikian dilaporkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Ada tiga orang meninggal dunia di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, dalam kasus antraks ini," kata Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes,kemarin.

Akibat antraks ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan isolasi terbatas terhadap kebebasan ternak di kawasan terdampak di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pembatasan terhadap kebebasan ternak itu dilakukan kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti lantaran pihaknya menjumpai lima ekor sapi positif terjangkit antraks di wilayah Semanu dari November 2022 hingga jelang Hari Raya Idul Adha 2023.

Baca Juga: Malang Jawa Timur Digoyang Gempa Magnitudo 3,8, Kamis 6 Juli 2023 Pagi

"Saat mendapat laporan dari masyarakat adanya sapi mati mendadak, petugas langsung ke lokasi untuk mengambil sampel. Kemudian diperiksa di laboratorium dan hasilnya positif antraks," tutur Wibawanti.

Sebagian masyarakat di seputatan ternak mati justru tak menggubris imbauan petugas yang telah meminta agar ternak mati dikubur dan diambil spesimennya untuk diuji ke laboratorium.

Nah celakanya, setelah hasil laboratorium keluar, ternyata sapi mati yang dikonsumsi konsumen positif terjangkit antraks.

Padahal, warga telah keduluan membongkar lalu menyembelih ternak yang telah dikubur, lantas dagingnya dimakan.

"Setelah mengetahui hal itu, kami kemudian melakukan antisipasi dengan pemberian anti biotik, pemberian disinfektan, vaksinasi antraks, di lokasi, serta melarang ternak keluar dari kawasan yang terkena antraks," ujar Wibawanti.

Halaman:

Editor: Ayub Fahreza

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah