Di Medan, Pelajar Tewas Usai Dicekoki Miras dan Diduga Dirudapaksa, Ayah: Ada Kondom dan Botol Minuman

- 5 Desember 2023, 21:30 WIB
Pelajar tewas diduga dicekoki minuman dan dirudapaksa pelaku WAS (foto) yang kini jadi tersangka.(instagram @hits_kalakkaro.id)
Pelajar tewas diduga dicekoki minuman dan dirudapaksa pelaku WAS (foto) yang kini jadi tersangka.(instagram @hits_kalakkaro.id) /

MEDANSATU.ID - Pelajar tewas setelah diduga dicekoki minuman keras hingga dirudapaksa, menyisakan duka mendalam bagi keluarganya, terutama ibundanya berinisial IMM dan sang ayah US (35).

Pelajar tewas berinisial PS alias Puji (15) seorang pelajar SMK yang ditemukan tak berdaya di sebuah rumah kos kosan di bilangan Jalan Jamin Ginting, Padangbulan Medan pada Jumat 1 Desember 2023.

Terkait pelajar tewas itu, polisi sudah berhasil membongkarnya. Seorang terduga pelaku yang masih dibawah umur sudah diciduk dan dijadikan sebagai tersangka.

US yang diwawancarai di rumahnya di bilangan Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang Senin 4 Desember 2023 mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap kelakuan pelaku hingga nyawa buah hatinya Puji melayang.

Baca Juga: Di Medan, Pelajar Tewas Usai Dicekoki Miras Hingga Dirudapaksa, Seorang Pelaku Ditangkap

Dia pun sempat menceritakan dari awal peristiwa yang menimpa pelajar tewas tersebut.

Diketahui, korban Puji diduga dirudapaksa oleh pelaku dan temannya. Dengan kata lain, US menduga, pelakunya tidak satu orang, melainkan lebih.

US mengakui, setelah sempat mendapat perawatan medis hingga akhirnya Puji menghembuskan nafas terakhirnya di ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) RSUP Adam Malik pada Sabtu 2 Desember 2023.

"Saya menduga ini pembunuhan berencana," kata US geram seperti dilansir MEDANSATU.ID dari laman instagram @hits_kalakkaro.id pada Selasa 5 Desember 2023.

Sekadar diketahui US, ayah pelajar tewas itu merupakan seorang pemulung. Setiap hari US mencari barang bekas untuk dijual.

Baca Juga: Mahasiswa Asal Taput Tewas di Bali, Ini Klarifikasi Polresta Denpasar

"Seperti biasanya, dia (red, korban) setiap pagi pergi ke sekolah sama kawannya," kisah US.

Tapi setelah siang ditunggu, Puji tak kunjung pulang ke rumah. Pun sore, keluarga sudah mulai khawatir.

"Waktu itu dapat kabar ada kegiatan ekstra di sekolah. Tapi sampai larut malam kenapa gak pulang juga," kenangnya.

Dia dan istrinya pun dikejutkan dengan suara dering ponselnya dari nomor HP anaknya Puji. "Tapi suara dari sana seorang ibu-ibu. Dia bilang ada anak sekolah di sini sedang kesurupan, kejang-kejang juga. Terus dikasi tahulah alamat itu. Saya dan mamaknya (red, istri) ke lokasi yang ditunjukkan sumber telepon tadi."

Tiba di lokasi, kenang US, dia melihat sosok anak perempuannya sudah terbaring di atas kasur dalam sebuah rumah kos. Posisinya berada di lantai 2. Kondisi Puji pun cukup memprihatinkan. Pelajar SMK itu sulit untuk diajak bicara.

"Di kamar kos itu tidak ada lampu. Anak saya pun sudah tak pakai baju sekolah. tinggal tanktop sama celana training saja. Yang bikin saya khawatir, tatapan matanya kosong, rambutnya basah, mulut dan hidungnya berbusa," beber US.

Setelah dipastikan, Puji pun rupanya sudah tak mengenakan celana dalam, di bagian kemaluan ada darah. Di sekitar tempat tidur ada beberapa alat kontrasepsi jenis kondom dan botol minuman.

Saat itulah US curiga terhadap seseorang pria yang juga teman Puji. Saat itulah US langsung lapor polisi hingga pelajar pria berinisial WAS (17) langsung diamankan polisi.

"Tapi saya menduga, pelakunya bukan satu orang. Bukan dia (WAS) saja. Masih ada yang lain, itu feeling saya," kata US bernada datar.

Dia menjelaskan sosok WAS merupakan seorang pria pelajar yang baru sepekan dikenal Puji lewat media sosial. "Baru akrab seminggu, dua minggu gitu dari media sosial."

Sembari melapor ke polisi, satu per satu anggota keluarganya bersama polisi tiba di TKP (tempat kejadian perkara) dan melarikan Puji ke sebuah klinik di kawasan Simpang Selayang, Medan.

Namun setahu bagaimana, Puji dirujuk ke RSUP Adam Malik hingga menghembuskan nafas terakhirnya di rumahsakit plat merah itu.

Ikhwal pelajar tewas ini, publik berharap agar polisi mampu menangkap siapapun yang menjadi pelaku. "Agah tahe, dibuatlah hukum untuk mematikan org org seperti tersangka ini, paling tidak dibuat menderita selama hidup," tulis tulus_elrio_tinambunan di kolom komentar.

Seperti diberitakan MEDANSATU.ID sebelumnya, ditangkapnya terduga pelaku WAS, hal itu dibenarkan Kompol Teuku Fathir Mustafa, PS Kasat Reskrim Polrestabes Medan.

"Ya, benar, inisial WAS, satu pelaku sudah diamankan. Pelaku masih dibawah umur, berstatus pelajar. Status hukumnya saat ini sudah menjadi tersangka dan ditahan," katanya Selasa 5 Desember 2023.***

 

Editor: Habibi Medansatu

Sumber: Instagram @hits_kalakkaro.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah