Hal ini dapat meliputi peningkatan kualitas jalan dan perbaikan titik bahaya pada jalan berkelok yang sering menimbulkan kecelakaan, menentukan standar keselamatan yang lebih ketat untuk kendaraan, dan menjamin semua sopir telah melewati pelatihan khusus untuk menghadapi kondisi jalan yang sulit.
Baca Juga: KABAR DUKA! Kecelakaan Bus Rosalia Indah di Tol Semarang-Batang, 7 Tewas
Selain itu, penting untuk memperhatikan evakuasi korban dalam kondisi darurat. Dalam kasus ini, babinsa Ramil 09 Dim 0304/Agam telah mengkoordinasikan upaya evakuasi dengan pihak wali nagari, pemerintah kecamatan, dan polres laka-lantas Bukit Tinggi.
Namun, ada kemungkinan bahwa upaya koordinasi ini menjadi terlambat karena jalan menuju lokasi kecelakaan merupakan jalan yang terpencil dan sulit diakses.
Oleh karena itu, masyarakat setempat dan pihak berwenang harus bekerja sama untuk memastikan bahwa infrastruktur darurat (seperti jalan, stasiun ambulans, atau jalan raya) ditingkatkan dan diperbaiki agar dapat mengakomodasi upaya evakuasi dalam kondisi darurat.
Selain itu, perlu juga dilakukan pelatihan dan latihan rutin untuk memastikan bahwa petugas medis dan penyelamat sudah memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan evakuasi selama kondisi darurat.
Kecelakaan bus ALS di Nyiur Malalak Selatan telah menunjukkan pentingnya menjaga keselamatan dalam berkendara.
Baca Juga: 11 Jenazah Korban Kecelakaan Tol Cikampek Dipindahkan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati
Perbaikan infrastruktur, peningkatan kualitas kendaraan, dan pelatihan tambahan bagi sopir serta petugas medis akan membantu mengurangi risiko kecelakaan di masa depan.