Bambang Soesatyo: Silakan Beri Ruang Siapkan Kabinet Prabowo-Gibran

- 2 Mei 2024, 22:30 WIB
Bamsoet (foto) meminta publik agar memberi keleluasaan kepada pemenang Pemilu 2024 menyusun Kabinet Prabowo-Gibran.
Bamsoet (foto) meminta publik agar memberi keleluasaan kepada pemenang Pemilu 2024 menyusun Kabinet Prabowo-Gibran. /pandapotans/antara

 

 

MEDANSATU.ID - Kabinet Prabowo-Gibran hingga kini masih terus digodok. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta publik agar memberikan ruang kepada presiden dan wakil presiden 2024-2029 terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ruang gerak untuk pasangan terpilih di Pemilu 2024 itu agar menyusun kabinet Prabowo-Gibran untuk pemerintahan mendatang dengan baik sebelum keduanya resmi dilantik pada 20 Oktober mendatang.

Bamsoet, begitu dia disapa akrab, saat memberi keterangan pers di Jakarta, Kamis 2 Mei 2024 seperti dilansir MEDANSATU.ID dari kantor berita Antara.

Baca Juga: Bocor, 35 Daftar Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Mana Luhut, Sri Mulyani, Basuki?

Mari, kata Bamsoet, agar berikan ruang kepada presiden dan wakil presiden terpilih menyusun kabinet Prabowo-Gibran sehingga keduanya fokus agar mampu menjalankan program kerja yang sudah direncanakan membawa bangsa Indonesia ke era Indonesia Emas, lebih sejahtera, adil dan makmur.

Bamsoet mengatakan hal itu disela-sela pelantikan 4 anggota pengganti antar-waktu (PAW) MPR RI sisa masa jabatan 2019-2024 dalam sebuah upacara pengambilan sumpah atau janji di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Bamsoet mengingatkan publik bahwa penyusunan kabinet Prabowo-Gibran dibutuhkan kejernihan sikap dan soliditas bangsa apalagi sisa masa jabatan pemerintahan saat ini dihadapkan banyak tantangan dari dalam sampai luar negeri.

Baca Juga: AHY Full Senyum, Prabowo Minta Disiapkan Kader Terbaik Partai Demokrat untuk Kabinet

Menyikapi kondisi inilah, urai Bamsoet, bangsa Indonesia harus mewaspadai dampak yang kemunginan ditimbulkan gejolak geopolitik global terhadap kondisi perekonomian domestik saat ini.

Dampak itu, katanya, mulai dari pelemahan Rupiah terhadap mata uang Dolar AS yang memicu cadangan devisa turun. Selain itu, disrupsi rantai pasok global yang berpotensi menyebabkan naiknya harga komoditas, hingga pergerakan harga minyak dunia yang akan mempengaruhi APBN dan perekonomian negeri ini.***

Editor: Pandapotan Silalahi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah