Ramadhan di depan pintu, Ini beberapa tradisi untuk menyambutnya, diantaranya mandi Mangir dari tradisi Melayu

- 21 Maret 2023, 18:50 WIB

MEDANSATU.ID - Bulan puasa atau Bulan Ramadhan sudah di depan pintu. Meleburnya budaya dan ajaran Agama Islam membuat Indonesia memiliki tradisi unik dalam setiap perayaan keagamaan.

Tradisi saat menyambut bulan Ramadhan adalah salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia dengan pemeluk Agama Islam terbesar ini. 

Setiap daerah memiliki tradisinya sendiri-sendiri. Seperti Semarang yang memiliki Dugderan yang berasal dari kata “Dug” dan “Der”, merujuk bunyi beduk dan dentuman meriam yang mendominasi perayaan umat ber Agama Islam ini.

Dugderan biasanya digelar dua pekan sebelum bulan Ramadhan, dan sudah menjadi semacam pesta rakyat menyambut datangnya bulan puasa. 

Di Klaten dan Boyolali, masyarakat biasa melakukan upacara berendam atau mandi di sumur dan mata air yang dianggap keramat sebagai tradisi menyambut datangnya bulan puasa.

Tradisi itu dikenal dengan nama Padusan yang memiliki makna agar jiwa dan raga seseorang yang akan melakukan ibadah bulan puasa bersih lahir dan batin.

Masih banyak tradisi unik yang dimiliki daerah-daerah lain untuk menyambut bulan Ramadhan.

Di Kota Malang, masyarakat memilih untuk menggelar festival perkusi untuk melesatarikan budaya patrol, yaitu musik untuk membangunkan warga buat makan sah

MEDANSATU.ID - Bulan puasa atau Bulan Ramadhan sudah di depan pintu. Meleburnya budaya dan ajaran Agama Islam membuat Indonesia memiliki tradisi unik dalam setiap perayaan keagamaan.

Tradisi saat menyambut bulan Ramadhan adalah salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia dengan pemeluk Agama Islam terbesar.

Setiap daerah memiliki tradisinya sendiri-sendiri. Seperti Semarang yang memiliki Dugderan yang berasal dari kata “Dug” dan “Der”, merujuk bunyi beduk dan dentuman meriam yang mendominasi perayaan umat ber Agama Islam ini.

Dugderan biasanya digelar dua pekan sebelum bulan Ramadhan, dan sudah menjadi semacam pesta rakyat menyambut datangnya bulan suci.

Di Klaten dan Boyolali, masyarakat biasa melakukan upacara berendam atau mandi di sumur dan mata air yang dianggap keramat.

Tradisi itu dikenal dengan nama Padusan yang memiliki makna agar jiwa dan raga seseorang yang akan melakukan ibadah puasa bersih lahir dan batin.

Masih banyak tradisi unik yang dimiliki daerah-daerah lain untuk menyambut bulan Ramadhan.

Di Kota Malang, masyarakat memilih untuk menggelar festival perkusi untuk melesatarikan budaya patrol, yaitu musik untuk membangunkan warga buat makan sahur.

Indonesia adalah bangsa yang terbentuk dengan banyak keberagaman suku, bahasa, agama,dan budaya.

Semua tradisi tersebut harus terus dijaga kelestariannya, karena keunikan dan ragam tradisi budaya di Indonesia bisa menjadi ajang promosi wisata daerah setempat untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Dugderan pertama kali dilakukan oleh masyarakat Semarang pada tahun 1881 untuk menentukan hari pertama Ramadan.

Kini di zaman modern, Dudgeran dipandang sebagai pesta rakyat dengan parade panjang.

Namun, puncak acara ini tetap sama, yaitu ritual untuk menentukan hari pertama puasa Ramadan.

Acara ini memiliki maskot khusus yang disebut Warak Ngendog.

Warak Ngendok adalah patung kambing berkepala naga yang dilengkapi dengan beberapa butir telur rebus sebagai simbol bahwa makhluk tersebut sedang bertelur.

Hal ini berhubungan dengan Dudgeran pertama pada tahun 1881, ketika Semarang mengalami krisis pangan dan telur menjadi barang mewah bagi penduduknya.

Itulah salah satu tradisi masyarakat di Jawa setiap menjelang bulan puasa. Selain itu yang paling sering dilakukan hampir semua orang Indonesia adalah mandi Mangir

Setiap tahun jelang sehari sebelum puasa Ramadan, tradisi mandi pangir atau Marpangir dilakukan.

Marpangir adalah kegiatan mandi cara tradisional tidak dengan wewangian yang diperoleh dari sabun mandi atau sabun cair.

Marpangir terbuat dari dedauan dan rempah yang menghasilkan aroma wangi semerbak yang disebut Pangir atau rempah.

Hal ini dilakukan untuk maksud dan tujuan menyucikan diri menyambut bulan suci Ramadan.

Pangir terdiri dari daun pandan, daun serai, bunga mawar, kenanga, jeruk purut, daun limau, akar wangi dan bunga pinang yang diikat lalu direbus yang dipakai untuk mandi dan keramas rambut agar seluruh tubuh bersih dan wangi.

Inilah beberapa tradisi yang dilakukan masyarakat Muslim Indonesia setiap menjelang bulan Ramadhan.

Meskipun ada banyak tradisi lainnya, seperti nyekar, Mandi Balimau, dan lain-lain namun beberapa tradisi di atas sudah sangat popular untuk orang Jawa dan Sumatera.***

Editor: Ayub Fahreza

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x