Miris! Plang Gudang Tembakau di Desa Saentis Deliserdang Sudah Jadi 'Plang' Kandang Ayam Warga

- 30 Agustus 2023, 13:13 WIB
Kandang Ayam milik warga di Desa Saentis yang menggunakan plang Anno 1926, sisa kejayaan perkebunan Tembakau Deli.
Kandang Ayam milik warga di Desa Saentis yang menggunakan plang Anno 1926, sisa kejayaan perkebunan Tembakau Deli. /Dok. /Ferial Affif

MEDANSATU.ID - Saentis memang Desa sejarah yang seharusnya dijaga ke orisinalitas nya. Mengapa tidak. Desa yang secara administrasi terletak di Kecamatan Percutseituan ini penuh dengan artefak sejarah terkait perburuhan koeli kontrak dan kekayaan Tembakau Deli.

Namun kini Desa Saentis sangat memprihatinkan. Banyak artefak peninggalan kejayaan Tembakau Deli yang runtuh, semisal punahnya bangsal tembakau dan runtuhnya gedang tembakau "Anno 1926".

Seperti diceritakan seorang peneliti asal Kota Bandung Jawa Barat, Ferial Affif yang telah menemukan Plang merk gudang tembakau di Saentis yang sangat membuat miris hati orang yang melihatnya. Al begitu panggilannya melihat Plang tersebut telah menjadi " Merk" kandang ayam warga.

"Ya Plang itu telah di pasang di salah satu kandang ayam warga di desa Saentis. Sayang sekali memang. Gedungnya sendiri sudah runtuh, " terang Al.

Baca Juga: AS Mengembangkan Pesawat Tempur Tanpa Pilot Berbasis AI: Potensi Unggul atas China?

Runtuhnya gudang tembakau peninggalan sejarah kejayaan Tembakau Deli itu, juga dikatakan oleh seorang warga bernama Anto Jepang. Selain sudah tua, namun unsur sengaja juga terindikasi.

"Awalnya memang beberapa materialnya copot. Tapi kemudian material lainya seperti jendela mulai dicuri maling satu persatu dan akhirnya runtuh atau diruntuhkan sudah tidak jelas, " kata Anto seorang petani.

Selain gudang Tembakau Deli tersebut masih ada peninggalan lainnya seperti kantor, rumah kongsi anam, dan satu gudang lagi. Namun kondisinya sudah menjadi tempat hunian warga.

Internet

Baca Juga: Kisah Ibrahim Sholat Idul Fitri bersama Orang Bunian di Desa Kolam Deliserdang tempat Peristiwa Sukmo Ilang

Sangat Disayangkan

Sebagai desa sejarah, Saentis sebagai salah satu desa yang terletak di Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara sangat disayangkan jika desa tersebut kehilangan nilai-nilai kesejarahan nya. Dan itu terkait erat dengan kebudayaan nya.

Antropolog, Dr Rosramadhana mengatakan potensi sebuah desa yang mempunyai nilai kesejarahan itu sangat erat kaitannya dengan kebudayaan. Karena kata Rosramadhana sejarah dan kebudayaan itu bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan.

"Jadi dengan hilangnya atribut sejarah di Desa Saentis dikhawatirkan hilang pula kebudayaan nya. Baik kesenian, adat istiadat, ritual ritual, artefak, kuliner dan lain-lain. Ini sangat disayangkan, " kata Rosramadhana.

Menurut Rosramadhana sisa-sia peninggalan sejarah di desa Seintis semestinya dijaga dan dirawat. Kekayaan itu bisa dikelola menjadi desa budaya yang berkaitan dengan kekuatan sejarahnya yang mempunyai daya tarik tersendiri.

Baca Juga: Menelusuri Jejak Musnahnya Bangsal Tembakau Deli di Kawasan Deliserdang, Mestinya Jadi Cagar Budaya

"Tetapi kita lihat sendiri, desa Saentis sepertinya dibiarkan begitu saja. Satu satu bangunan mulai hilang. Dulu menurut warga di situ ada 30 an bangsal tembakau yang kini satupun sudah tidak ada lagi, " tandasnya.

Asal Muasal Kata Saentis

Nama Desa Saentis yang kini telah berkembang pesat tidak muncul begitu saja. Desa itu dulu semasa Belanda menjajah Indonesia dianggap sebagai daerah yang tanahnya sangat baik untuk menanam Tembakau.

Selain itu secara geografis letaknya sangat strategis sebagai laboratorium penelitian tentang perkebunan. Daerah tersebut dari Desa Saentis hingga Desa Sampali, terdapat beberapa bangunan dan lahan tempat penelitian bibit.

Oleh karenanya nama Saentis seperti dikatakan Kepala Desa Asmawito S Sos, secara toponimi terdiri dari dua suku kata yakni  “Sains” dan “tis”.

Baca Juga: Gempa Lombok Magnitudo 7,1 Hari Ini Terasa Sampai Bali Hingga Daerah Jawa Timur, Ini Kata BMKG

“Sains” secara ilmiah dapat dimaknai sebagai ilmu pengetahuan. Sementara “tis” memiliki makna sebagai sebutan untuk orang yang pintar tentang urusan pertanian dan teknologi yang datang dari Belanda.

Tetapi seiring perkembangan jaman, Saintis mendapat perubahan menjadi Saentis. ***

Editor: Ayub Fahreza

Sumber: Medan Satu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah