Network
MEDANSATU.ID - Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Hassanudin, memastikan bahwa Sumut saat ini berada dalam kondisi stabil menjelang pemilihan umum (Pemilu) berikutnya. Selain itu, keamanan dan ketertiban umum di daerah itu tetap terjaga dengan baik.
Pernyataan ini dikeluarkan oleh Pj Gubernur Hassanudin ketika dia hadir di pembukaan Rakor Penyelenggara Pemilu Wilayah I di Hotel Le Polonia, Jalan Jenderal Sudirman, Medan, pada tanggal 30 November lalu. Dia menegaskan bahwa pada tahap Pemilu ini, Sumut telah mengalami perjalanan yang baik. Stabilitas, keamanan dan ketertiban umum di daerah itu tetap terjaga dengan baik.
Pj Gubernur menambahkan bahwa Sumut memiliki posisi strategis di Pemilu 2024. Provinsi itu memiliki 33 kabupaten/kota, 455 kecamatan, 5.417 desa, dan 693 kelurahan, serta 45.875 tempat pemungutan suara (TPS). "Jumlah pemilih kami terbesar keempat di Indonesia," ujarnya.
Meskipun Pemilu 2024 lebih kompleks dan dinamis daripada Pemilu sebelumnya, Pj Gubernur mengakui bahwa daerah ini siap menghadapi tahapan selanjutnya. "Pemilu kali ini juga agak rumit, karena dilaksanakan secara serentak dalam waktu yang sama," jelasnya.
Baca Juga: Lasqi Sumut Juara Umum Festival Nasional di NTB, Pemprov Beri Bonus Hingga Ratusan Juta
Dalam situasi seperti ini,Gubernur mengajak semua pihak untuk memastikan kelancaran Pemilu. Menurutnya, bertanggung jawab bersama untuk menjaga kedamaian dan kelancaran pemilu dan pemerintah daerah serta penyelenggara harus memastikan agar pelaksanaannya aman, damai, lancar, transparan, dan adil.
Selain itu, Pj Gubernur Hassanudin menekankan bahwa Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemilu Wilayah I ini sangat penting dan strategis dalam menyelenggarakan Pemilu. "Forum ini sangat penting, mari kita sama-sama mencegah pelanggaran kode etik. Pelaksanaan Rakor ini memastikan penyelenggaraan Pemilu dapat berjalan baik dan lancar," tambahnya.
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara (DKPP) Republik Indonesia (RI), Heddy Lugito, juga mengomentari pentingnya Pemilu sebagai "ibu kandung" demokrasi. Pemilu memilih pemimpin untuk masa jabatan lima tahun ke depan. "Pemilu akan berlangsung dengan baik jika dilaksanakan dengan penyelenggaraan yang baik juga," ujarnya.
Dia meminta seluruh penyelenggara Pemilu untuk tetap menjaga integritas. "Jangan sampai terdapat cacat moral, cacat etika, dan cacat administrasi dalam pelaksanaan Pemilu 2024," tegasnya.
