Pertahankan Ekowisata Tenggulun, BBTNGL Ajak Masyarakat Jaga Kawasan Hutan Perbatasan Aceh-Sumatera Utara

- 7 Maret 2024, 09:45 WIB
Menteri LHK. Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc melihat Ekowisata dikembangkan BBTNGL sekaligus melepaskan harimau di kawasan tersebut
Menteri LHK. Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc melihat Ekowisata dikembangkan BBTNGL sekaligus melepaskan harimau di kawasan tersebut /Medan Pikiran Rakyat/ dok BBTNGL /

MEDANSATU.ID-Ekowisata konservasi alam yang dikembangkan di wilayah Tenggulun, Aceh Tamiang menawarkan pesona wisata alam hutan dan satwa liar yang menarik perhatian wisatawan mancanegara.

Namun begitu, aktivitas illegal logging dan perambahan hutan serta kebun tanpa izin masih dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.

Aksi tersebut telah merusak habitat satwa dan menimbulkan konflik antara manusia dan satwa di sekitar kebun atau permukiman.

Tindakan pencegahan dilakukan oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) dengan mengerahkan masyarakat setempat untuk membantu menjaga kawasan hutan lindung yang terletak di perbatasan antara Aceh-Sumatera Utara.

Baca Juga: Membangun Kesadaran Lingkungan Melalui Ekowisata dan Pelestarian Hutan Lindung

Meskipun begitu, aktivitas pembalakan liar, perambahan hutan, dan perkebunan illegal di kawasan hutan lindung termasuk Taman Nasional masih marak dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.

Dalam rangka mengentikan aktivitas tersebut, BBTNGL berupaya menjadikan lokasi TNGL di wilayah Tenggulun sebagai objek wisata alam.

Lokasi tersebut kaya dengan satwa seperti gajah liar, orangutan, rusa, dan bahkan di lokasi-lokasi tertentu terdapat buaya. Objek wisata alam tersebut diminati oleh wisatawan mancanegara.

Palber Turnip, Kabid Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III BBTNGL, menjelaskan bahwa wisata satwa di Desa Tenggulun telah berjalan dan berhasil menarik perhatian wisatawan mancanegara.

Baca Juga: Pelepasan Satwa Trenggiling di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser

Ia meminta para pihak tidak menyalahartikan (negatif) kehadiran orang asing di daerah tersebut karena mereka sebagai turis yang turut mempromosikan tempat wisata yang dikunjungi.

Para wisman juga dapat memberikan manfaat ekonomi dalam bentuk sewa kendaraan atau sebagai guide yang bisa membantu para pengunjung.

Sementara itu, Sumeco telah membantu BBTNGL dan persuasif dalam membawa wisman ke Taman Nasional melalui jalur resmi dengan visa dan dokumen resmi.

Sumeco telah membantu mempromosikan ekowisata di Aceh Tamiang dengan menayangkan beberapa foto dan video gajah liar yang mampu membuat wisman tertarik.

Baca Juga: Jual Kulit Harimau dan Trenggiling, Duo Simarmata Ditangkap Polda Sumut

BBTNGL menyadari bahwa upaya paling besar untuk menjaga alam adalah dengan melibatkan masyarakat setempat.

Mereka harus membentuk local champion yang cinta pada daerahnya dan peduli terhadap kelestarian kawasan hutan yang terbebas dari banjir yang menjadi rutinitas tahunan selama ini.

Pembentukan kelompok ekowisata juga perlu dilakukan untuk membantu menjaga kawasan hutan yang ada di sana dan memastikan anak cucu dan generasi selanjutnya dapat menikmati pesona hutan yang terjaga serta indahnya hidup di daerah yang aman dari bencana alam.***

 

Editor: Dedi Suang MS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x