MEDANSATU.ID - Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (Yapentra) menggelar pentas teater bertajuk "Simfoni Alam yang Tak Kelihatan". Pertunjukan drama musikal ini berlangsung di aula kampus Yapentra, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu hingga Minggu (4-5 Mei) 2024.
Proses kreatif persiapan pentas teater Yapentra ini diwarnai berbagai cerita menarik. Mulai dari persiapan, tantangan, harapan, dan pesan menohok.
Sebagaimana Medansatu.id menyiarkan sebelumnya, pertunjukan seni ini merupakan kolaborasi Yapentra dengan Lena Simanjuntak bersama Yayasan Cahaya Perempuan dan Budaya Indonesia.
Jurnalis Medansatu.id Pikiran Rakyat Media Network berkesempatan bincang-bincang bersama perwakilan aktor saat gladi bersih pentas teater Yapentra pada kemarin sore hari, Jumat 3 Mei 2024.
Dua sosok perwakilan aktor/pemain pentas teater bertutur tentang bagaimana apa yang dirasakan dan menjadi harapan mereka.
Pertama ada Nomas Irawarni Lase akrab disapa Ira mengungkapkan pengembangan bakat melalui seni peran adalah sesuatu hal yang baru bagi dia.
Perempuan penyandang disabilitas netra ini mengakui tentu senang karena bisa menjadi salah satu pemain teater yang terlibat.
Tetapi ketika dalam proses persiapan, perempuan berusia 18 tahun ini mendapat pengalaman sekaligus pembelajaran. Yaitu seni peran atau teater mesti benar-benar memasuki peran itu sendiri.
"Kita harus masuk ke dalam cerita itu. Sehingga instruktur dan sutradara kami Ibu Lena Simanjuntak sering memancing amarah saya, supaya saya benar-benar nangis atau marah," tuturnya.