Rektor USU: Penopang Dunia Industri, Lulusan Perguruan Tinggi Harus Punya Keterampilan Inovasi

- 23 Mei 2024, 18:05 WIB
Rektor USU menilai lulusan perguruan tinggi harus punya keterampilan yang invotatif mendukung dunia kerja. Foto ilustrasi.
Rektor USU menilai lulusan perguruan tinggi harus punya keterampilan yang invotatif mendukung dunia kerja. Foto ilustrasi. /pandapotans/kemnaker.go.id

 

 

 

MEDANSATU.ID - Lulusan perguruan tinggi harus punya skill (keahlian) dan keterampilan inovasi. Pernyataan ini dikatakan Rektor USU Prof Muryanto Amin. Kata dia, lulusan perguruan tinggi mengingat dunia industri dewasa ini sangat membutuhkan calon atau para pekerja yang selalu berinovasi bagi perusahaan di mana dia bekerja maka lulusan harus memiliki keterampilan berinovasi pula.

Intinya, kata Rektor USU Prof Muryanto Amin, pekerja sangat memerlukan keterampilan untuk berinovasi, agar bisa bertahan dan menjaga keseimbangan kebutuhan industri.

Rektor USU Prof Muryanto Amin mengatakan hal tersebut di Medan, Kamis 23 Mei 2024.

Baca Juga: Target USU Masuk Universitas Berkelas Dunia Peringkat 500, Begini Caranya!

Rektor USU menambahkan, jika dilihat dari data Global Innovation Indeks di negara-negara ASEAN tahun 2011-2023, Indonesia masih berada di urutan ke-6 dari 10 negara ASEAN.

Posisi Indonesia, kata dia, membaik sejak tahun 2021-2023 yang berada di atas Brunei, Kamboja, Myanmar maupun Laos.

Rektor USU Prof Muryanto Amin, kesimpulan data ini mengungkapkan fakta, inovasi dari Indonesia masih sangat perlu ditingkatkan lewat penguasaan keterampilan teknis terutama bagi anak-anak muda yang tergolong sebagai mahasiswa, pencari kerja maupun yang sedang bekerja.

Baca Juga: USU dan PT Musim Mas Berencana Bangun International Lounge, Maksudnya Bagaimana?

Fakta global yang terjadi ini, urai Rektor USU Prof Muryanto Amin, harus direspons secara cepat oleh perguruan tinggi di Indonesia.

Dengan begitu, katanya, selaras dengan kebutuhan dunia industri saat ini.

Menurutnya, sistem pengelolaan pendidikan tinggi Indonesia saat ini masih harus memperbaiki konektivitas peraturan yang terpisah.

Baca Juga: Ribu-ribut Kenaikan Biaya UKT, Rektor USU Bilang Sudah Berdasarkan Prinsip Keadilan

Baik di kelembagaan maupun birokrasi, meski wacana global disruption sudah menjadi bagian tugas dari pemilik otoritas.

Begitu pun dengan para akademisi dan asosiasi pendidikan di Indonesia, banyak yang masih bertahan dengan keadaan yang terjadi sebelum global disruption itu.

Perguruan tinggi di Indonesia, kata Rektor USU Prof Muryanto Amin lagi, sudah mulai yakin keterampilan di dunia nyata sangat dibutuhkan terutama bagi para lulusannya di tempat kerja.***

Editor: Pandapotan Silalahi

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah