MEDANSATU.ID - Di Arab Saudi saat ini trend hobby memelihara hewan. Salah satunya adalah Ikan Hias. Meski tidak semua wilayah di Arab Saudi sedang trend ikan hias, namun peluangnya cukup lebar untuk pengusaha ikan hias di Indonesia.
"Masyarakat di Arab kini sedang gemar memelihara ikan hias. Oleh karenanya ini merupakan peluang besar bagi peternakan ikan hias di Indonesia untuk merespon kebutuhan ikan hias masyarakat di Arab, " ujar Atase Perdagangan KBRI Riyadh Gunawan.
Dikatakan Gunawan salah satu yang sangat berkomitmen untuk impor ikan hias adalah Pet Oasis Compeny (POC). Perusahaan ini juga mengatakan akan menggunakan jasa dokter hewan dari Indonesia.
Seperti diketahui Indonesia merupakan pemasok ikan hias hidup nomor tiga setelah Australia dan Srilangka. Negara lainnya adalah, Hongkong, Kenya, Amerika Serikat, Yordania, Lebanon, Malaysia, Filiphina, Belanda dan Singapore.
Baca Juga: Masyarakat Budaya Audensi ke Disparbudkraf, Diskusi Tentang Kebudayaan di Sumut dan Peran Majelis
"Karena itu peternak ikan hias dapat lebih meningkatkan kapasitas produksi budi daya ikan hias air tawarnya melalui skema integrasi dan agregator yang dapat mendorong peningkatan ekspor bagi pelaku UMKM, " ujar Gunawan.
Pernyataan Gunawan ini terkait baru-baru ini duta besar Arab Saudi Abdul Aziz Achmad, Atase Perdagangan KBRI Riyadh bertemu CEO perusahaan hewan peliharaan Pet Oasis Company (POC) Syakir Alghamdi di Riyadh, Arab Saudi, pada Rabu (3/5/2023).
"Mereka meminta agar pengiriman hewan yang tidak dilarang supaya ditingkatkan terus. POC juga akan mengimpor perlengkapan dan petensi jasa ahli dan juga dokter hewan Indonesia ke Arab Saudi, " sebut Gunawan.
Dikatakan Gunawan potensi ekspor hewan peliharaan seperti ikan hias ini sangat lebar peluangnya. Apalagi Indonesia sebagai negara teropis mempunyai beragam hewan peliharaan yang sangat bervariasi dan dalam jumlah yang tidak sedikit.
"Peluang ini harus segera direspon para peternak hewan peliharaan terutama peternak ikan hias air tawar. Peternak ikan hias di Indonesia banyak dari kalangan mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Dilihat pada data statistik perdagangan, ekspor ikan hias Indonesia ke Arab Saudi pada 2022 senilai US$ 132 ribu. Nilai ini menurun bila dibandingkan pada tahun 2021 sebesar U$344 ribu disebabkan dunia tengah dilanda virus corona dan kenaikan tiga kali lipat pada biaya ongkos kirim (shoping cost).
Sedangkan untuk ekspor ikan hias air tawar Indonesia ke seluruh dunia pada tiga tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Pada tahun 2022 sebesar US$29,55 juta, pada 2021 sebesar US$27,85 juta, dan pada 2020 sebesar US$24,68 juta.***