MEDANSATU.ID-Dalam perdagangan har ini, terdapat agenda penting yang perlu diperhatikan.
Rilis data PDB tanah air menjadi data pembuka perdagangan minggu ini dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi masih mampu dipertahankan di atas 5%.
Namun, data tersebut diprediksi tidak terlalu mempengaruhi pasar, kecuali ada kenaikan atau penurunan yang signifikan dari batas ekspektasi sebelumnya.
Sementara itu, pelaku pasar kembali mengalami peningkatan pesimisme terkait dengan prospek penurunan bunga acuan.
Baca Juga: F1 Powerboat 2024 di Danau Toba Sumatera Utara: Peluang Bisnis dan Dongkrak Ekonomi Masyarakat
Menurut pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, hal ini terjadi karena Gubernur Bank Sentral AS mengisyaratkan akan memangkas besaran bunga acuan lebih sedikit dibandingkan dengan ekspektasi pasar.
Pasar saham di Asia mengalami penurunan dengan sebagian besar bursa di zona merah pada awal perdagangan pekan ini.
IHSG juga dibuka melemah di level 7.237 dan berpotensi untuk diperdagangkan di zona merah pada hari ini, dalam rentang 7.170 hingga 7.250.
Potensi IHSG mengikuti pola pergerakan pasar keuangan di Asia sangat terbuka.
Kinerja mata uang rupiah juga melemah di level 15.700 pada sesi perdagangan pagi hari ini, seiring dengan memudarnya ekspektasi penurunan bunga acuan The Fed dan kenaikan imbal hasil US Treasury 10 tahun yang kembali di atas 4%.
Harga emas juga mengalami penurunan di level $2.037 per ons troy-nya. Pasar keuangan dalam seminggu kedepan akan menghadapi libur panjang dan akan melewati banyak agenda ekonomi penting.
Meskipun pasar keuangan diproyeksikan akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah, pelaku pasar perlu menunjukkan kewaspadaan terhadap dinamika politik tanah air yang semakin menjadi-jadi, terutama jelang Pemilihan Presiden pada 14 Februari mendatang.
"Terdapat kabar mengenai menteri yang diisukan mengundurkan diri dan saya menilai bahwa manuver politik dapat berpengaruh terhadap pergerakan pasar," ujar Gunawan terkonfirmasi Senin 5 Februari 2024. ***