Pasar Keuangan di Asia, Termasuk Indonesia Kembali Melemah, IHSG Terus Anjlok

29 Februari 2024, 10:00 WIB
ILUSTRASI pasar sekunder atau pasar keuangan. //Pixabay/PIX1861 /

 

MEDANSATU.ID-Pasar keuangan di Asia, termasuk Indonesia, kembali melemah.Pada perdagangan pagi ini, IHSG menunjukkan penurunan nilai dalam beberapa hari terakhir dan diperkirakan akan terus melemah.

Nilai tukar rupiah juga ikut melemah, dimulai pada perdagangan pagi ini dengan nilai 15.680 per US dolar Amerika Serikat dan kemudian menurun menjadi 15.700 per US dolar Amerika Serikat.

Selain alasan tekanan pasar yang berkaitan dengan IHSG, jumlah pelemahan ini juga dipengaruhi oleh pelaku pasar yang menunggu rilis data inflasi AS dan data indeks manufaktur China di akhir pekan.

Dua agenda ekonomi ini akan menjadi penggerak utama bagi pasar saham pada akhir pekan ini.Demikian Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin dalam keterangan persnya, Kamis 29 Februari 2024.

Baca Juga: Keputusan Bank Indonesia Tentang Bunga Acuan Akan Berdampak Terhadap Pasar Keuangan dan Investor

Karena itu, para pelaku pasar akan lebih berhati-hati dalam menjalankan bisnis dan meningkatkan kehati-hatian mereka sebelum rilis data tersebut keluar.

Melihat situasi yang kurang menguntungkan ini, beberapa investor mungkin akan mencari instrumen investasi yang lebih aman.

Salah satu instrumen investasi yang menarik untuk dicermati adalah emas.

Harga emas pada perdagangan pagi ini mencapai level $2.035 per ons troy, dengan pemulihan dari beberapa waktu lalu yang sempat melemah.

Hal ini disebabkan oleh menurunnya imbal hasil US Treasury pada sesi perdagangan waktu AS yang sempat melemah di kisaran level 4.27%.

Baca Juga: Pasar Keuangan Melemah Pada Hari Pertama Tahun 2024, Fokus Pasar Tertuju Pada FOMC

Namun, sebelum melakukan investasi dalam instrumen yang lebih aman seperti emas, investor perlu mempertimbangkan beberapa hal. Salah satunya adalah memahami kinerja emas dan dinamika pasar global.

Ditambah lagi, harga emas bervariasi dari waktu ke waktu dan merupakan instrumen investasi yang berkaitan dengan risiko pasar.

Oleh karena itu, investor harus memahami risiko dan peluang yang terkait dengan instrumen investasi emas.

Selain itu, para investor juga harus memperhatikan rilis data terkait dengan pasar dunia serta peristiwa-peristiwa yang memengaruhi pasar keuangan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Rilis data dapat menjadi alat penting untuk memprediksi pergerakan harga instrumen investasi, termasuk emas.

Baca Juga: Jelang Tutup Tahun, Pasar Keuangan Dan Harga Emas Cenderung Melemah, Ini Kata Pengamat Ekonomi Sumut

Sebagai investor, kita harus mengetahui kapan data itu dirilis dan mana yang akan memengaruhi pasar secara signifikan.

Dalam konteks ini, investor yang ingin melakukan investasi di pasar keuangan perlu mempertimbangkan strategi jangka panjang.

Termasuk dalam strategi ini adalah melakukan diversifikasi portofolio secara cermat untuk meminimalisir risiko.

Pengelolaan portofolio yang baik juga dapat membantu investor dalam mengoptimalkan peluang yang muncul di pasar keuangan.

Selain itu, investor juga perlu mencari informasi investasi yang valid dan akurat sebelum melakukan keputusan investasi.

Dalam menghadapi situasi pasar keuangan yang melemah, investor harus tetap tenang dan bijak dalam melakukan keputusan investasi.

Jika memungkinkan, konsultasi dengan ahli keuangan atau manajer investasi Anda sebelum melakukan keputusan investasi dapat membantu mengoptimalkan portofolio investasi Anda dan meningkatkan peluang meraih keuntungan dalam jangka panjang.***

 

Editor: Dedi Suang MS

Tags

Terkini

Terpopuler