Dijelaskan Marlison, 60 persen dari total Rp75 triliun itu terserap di Jawa, dan 40 persen ke wilayah-wilayah lainnya seperti Bali dan Nusa Tenggara sesuai kebutuhan dan sebaran kantong-kantong mudik.
Baca Juga: HUT ke-62 Bank Sumut: Momentum Penilaian Pencapaian dan Percepatan Transformasi Digital
Menurut Marlison, jumlah uang layak edar yang disediakan itu meningkat 4,65 persen dibandingkan realisasi periode tahun 2023 sebelumnya yang tercatat Rp188,8 triliun.
Kenaikan jumlah ULE ini bertujuan mengantisipasi peningkatan mobilitas masyarakat sepanjang periode Ramadhan dan Idul Fitri dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat.
Tahun ini, tutur Marlison, memang agak besar, tetap naik karena pertumbuhan ekonomi masyarakat yang mudik tinggi apalagi pemberian THR (Tunjangan Hari Raya) pun 100 persen lebih cepat.
Baca Juga: Amplop Lebaran atau Angpau Motif Mie Instan hingga Kartu E-Money dan ATM Kian Dicari
Lantaran orang bersiap untuk mudik dan akan membawa uang, urai Marlison, layanan penukaran uang rupiah diprediksi mencapai puncaknya pada pekan ini hingga pekan depan.
Selain menyiapkan layanan penukaran uang rupiah di 4.264 titik layanan kantor bank umum yang tersebar di seluruh Indonesia, Istora Senayan, DKI Jakarta, alun-alun kota, di jalur mudik seperti rest area jalan tol, pelabuhan dan stasiun kereta, layanan penukaran uang itu juga digelar lewat layanan kas keliling.***