Korut Tingkatkan Konfrontasi ke Amerika dan Sekutunya, Korsel: Tidak ada Tanda Tindakan Militer dari Pyongyang

- 29 Januari 2024, 23:30 WIB
Korut Tingkatkan Konfrontasi ke Amerika dan Sekutunya, Korsel: Tidak ada Tanda Tindakan Militer dari Pyongyang / twitter/@InfraHaz
Korut Tingkatkan Konfrontasi ke Amerika dan Sekutunya, Korsel: Tidak ada Tanda Tindakan Militer dari Pyongyang / twitter/@InfraHaz /

MEDANSATU.ID – Nampaknya apa yang dibicarakan Kim Jong-Un dalam resolusinya di 2024 yang siap berperang melawan Amerika Serikat atau Korea Selatan bukan sekedar wacana,

Dilansir dari Reuteurs oleh MEDANSATU.ID Jaringan Pikiran-Rakyat Media Network, Senin, 29 Januari 2024, Korea Utara meningkatkan konfrontasinya terhadap Amerika Serikat dan Sekutunya.

Namun para pejabat pemerintahan di Washington, Seoul dan Tokyo mengungkapkan bahwa mereka tidak melihat tanda – tanda Korut akan mengambil Tindakan militer dalam waktu dekat.

Menurut media luar pun Kim Jong Un sepertinya akan melanjutkan atau bahkan meningkatkan Langkah – Langkah provokatif.

Hal ini senada dengan rincian yang dikatakan oleh para analisis setelah Negara Korea Utara membuat kemajuan dalam pengembangan rudal balistik, memperkuat kerja sama dengan Rusia, dan membatalkan tujuan mereka yang telah berlangsung selama puluhan tahun untuk bersatu kembali secara damai dengan Korea Selatan.

Analis di sebuah lembaga think tank terkemuka mengatakan dalam sebuah laporan, membuka tab baru bulan ini bahwa Kim telah membuat keputusan strategis untuk berperang, seperti yang dilakukan kakeknya pada tahun 1950.

Baca Juga: Jisoo BLACKPINK dan Ahn Bo-hyun Resmi Putus, Netizen Korea Beri Reaksi Mengejutkan

Dengan memanfaatkan perhatian AS yang terganggu oleh perang di Ukraina dan Timur Tengah, serta keraguan yang disebabkan oleh penarikan diri AS dari negaranya. Afganistan.
Namun para pejabat AS dan Korea Selatan tidak merasakan adanya perang yang akan terjadi.

“Meskipun kami tidak melihat indikasi adanya ancaman militer langsung saat ini, kami terus memantau risiko tindakan militer (Korea Utara) terhadap (Korea Selatan) dan Jepang,” kata seorang pejabat AS.

Begitu pula dengan pihak Korea Selatan yang tidak mencium akan adanya tanda – tanda Korut akan melancarkan serangan militer.

Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik bulan ini menolak pernyataan beberapa pakar AS yang menyatakan bahwa kemungkinan perang di Semenanjung Korea adalah yang tertinggi sejak Perang Korea, yang berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953.

dan merupakan yang tertinggi sejak Perang Korea, yang berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953. dan Selatan secara teknis masih berperang.

Argumen seperti itu berperan dalam perang psikologis Korea Utara, kata Shin kepada sebuah stasiun radio.

Jepang mengikuti dengan cermat retorika dan tindakan Pyongyang, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jepang, namun menolak menjelaskan secara spesifik apakah Tokyo yakin Korea Utara sedang merencanakan semacam aksi militer.

“Saya sangat yakin bahwa kita tidak sedang memikirkan perang,” kata Sydney Seiler, yang pensiun sebagai perwira intelijen nasional untuk Korea Utara di Dewan Intelijen Nasional AS tahun lalu. “Korea Utara belum siap menghadapinya. Mereka belum siap menghadapinya.”

Menambah ketidakpastian terhadap prospek ini, Donald Trump memberikan suara yang kuat terhadap Presiden AS Joe Biden menjelang kemungkinan pertarungan ulang dalam pemilu bulan November.

Sebagai presiden, Trump mengancam akan menarik pasukan AS dari Korea Selatan dan terlibat dalam tindakan yang sangat berbahaya dan diplomasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Kim, dan pada satu titik ia mengatakan "kami jatuh cinta" setelah keduanya bertukar surat.

Dan Trump pada kesempatan itupun membantah laporan adanya percikan yang akan terjadi.

Ia pun mengatakan jika terpilih kembali, ia akan mempertimbangkan kesepakatan dengan Kim yang akan membiarkan Korea Utara mempertahankan senjata nuklirnya sambil menawarkan insentif finansial kepada negara tersebut untuk berhenti membuat bom.***

Editor: Habibi Medansatu

Sumber: Reuters.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah