Baca Juga: Kapal Terbalik di Perairan Barat Aceh, Warga Rohingya Tewas Tenggelam Bertambah Jadi 11 Orang
Katanya, jenazah ABK WNI itu tak bisa diterbangkan ke Indonesia dari Fukuoka. Pasalnya di wilayah itu tak ada penerbangan langsung ke Indonesia.
KBRI Tokyo pun, urai Judha Nugraha, sudah membantu menyelesaikan proses administrasi, dokumentasi lainnya hingga pemulasaran jenazah, sebagai persiapan pemulangan jenazah ke tanah air.
Penjaga Pantai Jepang (JCG) diketahui masih melakukan proses pencarian terhadap seorang ABK yang masih hilang, belum ditemukan. Korban yang belum ditemukan itu bernama Asep Saepudin.
Menurutnya, seorang ABK WNI yang tenggelam terselamat, bernama Ryan. Selasa 26 Maret 2024, korban Ryan perawatannya sudah tuntas di rumah sakit setempat.
Judha menyebut korban Ryan sebelum kembali ke Indonesia bakal melewati sederet wawancara terlebih dulu, ini perlu agar kronologis dan penyebab tenggelamnya kapal nahas itu diketahui publik.
Diketahui, kapal Keoyoung Sun dilaporkan tenggelam di perairan Shimonoseki, Jepang. Kapal nahas itu diawaki 11 ABK yang terdiri atas 8 WNI, 2 orang warga Korea Selatan, dan seorang lainnya berwarganegara China.
Baca Juga: TNI Angkatan Laut Selamatkan 2 Orang Pelajar yang Tenggelam Usai Diangkut Kapal Nelayan
Diketahui 9 ABK berhasil dievakuasi, walaupun 8 orang dalam kondisi meninggal dunia. Menurut kantor penjaga pantai setempat, jasad itu ditemukan dengan mengenakan pelampung.