Dimana Politik Tanah Air dan Sentimen Eksternal Picu Pasar Keuangan Bergerak Liar

23 Oktober 2023, 12:00 WIB
Pasangan Bacapres dan Bacawapres, Pilpres 2024 mendatang membuat pertumbuhan ekonomi semakin liat /Instagram @jktgo

MEDANSATU.ID-Dinamika politik di tanah air mengalami peningkatan setelah semua calon siap untuk maju pada pemilihan presiden 2024 mendatang.

Dinamika politik tersebut lebih cenderung membuat pergerakan pasar keuangan bergerak volatile.

Bahkan di pekan lalu, pendaftaran dua pasangan capres-cawapres tidak memberikan pengaruh pada kinerja pasar keuangan.

Justru pasar keuangan diperdagangkan di teritori negatif sesaat pendaftaran ke KPU di lakukan.

Baca Juga: Pemilu 2024 Akan Jaga Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara Hanya Dikisaran 5 Persen Saja, Baca Ulasannya

Dan dinamika politik tanah air terus berkembang, dimana satu capres-cawapres juga akan mendaftarkan diri ke KPU di pekan ini.

Namun pelaku pasar akan lebih fokus kepada rilis data inflasi inti di AS serta perkembangan perang di timur tengah yang meluas belakangan ini.

Sehingga dalam sepekan kedepan, pasar keuangan berpeluang bergerak liar seiring dengan memanasnya tensi geopolitik di timur tengah yang kian memperkeruh ketidakpastian ekonomi global.

 

Pada perdagangan awal pekan ini, sejumlah bursa di asia mengalami tekanan meskipun dalam penurunan angka yang relatif terbatas.

Baca Juga: Harga Beras Semakin Mahal di Sumut, Pengamat Ekonomi Sebut Dipicu Beberapa Faktor

Beberapa indikator keuangan maupun harga komoditas menunjukan pelemahan, yang berarti bisa saja menguntungkan bagi kinerja IHSG maupun mata uang rupiah. IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang bergerak dalam rentang 6.820 hingga 6.870.

IHSG berpeuang bergerak volatile dengan saham pergerakan yang banya dimotori oleh sahamsaham sektor keuangan.

Pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, IHSG dibuka melemah tipis di level 6.838. IHSG berpeluang ditransaksikan dalam dua zona, baik negatif dan positif.

 

Kinerja mata uang rupiah disisi lainnya berpeluang mengalami penguatan pada hari ini. US Treasury 10 tahun sedikit melemah yang seharusnya bisa menekan kinerja US Dolar Amerika.

Baca Juga: Gaji ASN Naik Di tahun 2024, Cara Instan Pemerintah Jaga Pertumbuhan Ekonomi dan Semoga Berimbas ke Sumut

Hanya saja, pelemahan US Dolar Amerika juga berpeluang hanya sesaat, terlebih realisasi data inflasi inti maupun data pertumbuhan ekonomi AS yang bisa kian menekan Rupiah.

Rilis data pertumbuhan ekonomi AS secara kuartalan yang lebih baik dari ekspektasi justru kian mendorong ekspektasi kenaikan bunga acuan.

Termasuk juga jika data inflasi inti AS yang jika nantinya mengalami kenaikan. Tentunya kian menekan mata uang Rupiah.

Rupiah pada hari ini berpeluang bergerak dalam entang 15.830 hingga 15.900. Sementara pada sesi pembukaan pagi ini, Rupiah sedikit menguat di level 15.853 per US Dolar Amerika.

Baca Juga: Tekanan Masih Berlanjut, Sentimen Negatif Pasar Bertambah, Berikut Ulasan Pengamat Ekonomi Sumut

Sementara itu, kinerja harga emas pada perdagangan pagi ditransaksikan melemah di level $1.970 per US Dolar Amerika. Harga emas mengalami koreksi secara teknikal setelah mendekati level $2.000 per ons troy sebelumnya.

 

Dan disaat perang meluas harga emas berpeluang untuk melanjutkan penguatan. PAda hari ini harga emas diproyeksikan akan diperdagangkan dalam rentang $1.950 hingga $1.980 per ons troy nya.***

Editor: Dedi Suang MS

Tags

Terkini

Terpopuler