MEDANSATU.ID - Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) inisiasi program antisipasi banjir untuk memperkuat sistem peringatan dini dari kawasan hulu dan hilir di daerah rawan banjir wilayah Kabupaten Aceh Tamiang.
Program ini direncakan berlangsung tiga bulan serta berfokus di empat Gampong di dua Kecamatan, yakni Rantau Pakam dan Teluk Halban di Kecamatan Bendahara, serta Pengidam dan Pantai di Kecamatan Bandar Pusaka.
Hal itu disampaikan dalam acara bertajuk "Peluncuran Pilot Program Aksi Antisipasi Ancaman Bencana Banjir Kabupaten Aceh Tamiang" di Hotel Morielisa, Aceh Tamiang, pada Kamis 30 November 2023.
"Selama tiga bulan kedepan implementasi pilot program ini bersama masyarakat di empat Gampong (Desa) wilayah Aceh Tamiang,” tutur Program Manager PKPA, Ismail Marzuki, kepada Medansatu.id, Jumat, 1 Desember 2023.
Ismail menjelaskan bahwa program ini dilaksanakan berkolaborasi dengan Konsorsium Sumatera Assessment and Response Network (SMART).
Selain itu, juga berkolaborasi bersama Forum Stakeholder Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Tamiang dan dukungan dari program ToGETHER di Indonesia.
“Program ini bertujuan untuk membangun koordinasi dan kolaborasi multi pihak yang memperkuat sistem informasi peringatan dini dari kawasan hulu dan hilir,” ujar Ismail.
Mitigasi Bencana
Ismail juga berharap keempat Desa yang terlibat dapat meningkatkan kapasitas dan siap menghadapi potensi ancaman banjir.
"Kami berharap keempat Desa mitra dapat meningkatkan kapasitas mereka melalui fasilitas dan dokumen rencana kontijensi serta operasi dalam menghadapi ancaman banjir,"
Sementara itu, Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman, mengapresiasi atas inisiasi PKPA bersama kolaborasi mitra.
Terutama dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai sistem antisipasi dini terhadap banjir.
Mantan Kepala Kanwil Kemenkumham Aceh ini juga menyatakan dukungan penuh terhadap program ini, terutama karena daerahnya sering kali mengalami banjir.
"Saya mendukung penuh terhadap program lembaga yang memperkuat masyarakat dalam isu banjir, terutama karena kabupaten kami sering kali menjadi langganan banjir," tambahnya.
Meurah juga berharap bahwa keempat Gampong yang terlibat dalam program PKPA dapat mendukung upaya mitigasi bencana ini dengan baik.
"Sehingga sistem managemen bencana dapat terlaksana dengan baik, dan dapat meminimalisir korban terdampak jika banjir terjadi,” pungkasnya.
Adapun kegiatan kick off pilot program ini dihadiri 30 orang peserta, yakni dari perwakilan perangkat desa Teluk Halban, Rantau Pakam, Pengidam dan Pante Cempa, Kecamatan Bandar Pusaka dan Bendahara, BPBD, Dinas Sosial, PMI, FPRB dan instansi terkait lainnya.***