Raih Lailatul Qodar dengan Banyak Iktikaf di Masjid, Bukan Iktikaf di Mall untuk Memborong

- 11 April 2023, 22:46 WIB
Raih Laikatul Qodar dengan Banyak Iktikaf di Masjid, Bukan Iktikaf di Mall untuk Memborong
Raih Laikatul Qodar dengan Banyak Iktikaf di Masjid, Bukan Iktikaf di Mall untuk Memborong /Dhea Oktaviana/Angga/Medan Satu

MEDANSATU.ID - Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak terlalu larut dalam hiruk pikuk berbelanja di minggu akhir bulan ramadhan.

"Umat muslim saat ini telah memasuki sepuluh hari terakhir dalam bulan Ramadhan. Sepuluh hari terakhir bulan ramadhan dikenal dengan malam lailatul qodar. Banyak umat muslim yang berbondong-bondong untuk dapat meraih malam lailatul qodar tersebut, " ujar Cholil Nafis dikutip dari MUIDigital, Selasa, (11/4/23).

Pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, biasanya masyarakat mulai disibukkan dengan kegiatan berbelanja pakaian baru untuk menyambut idul fitri.

"Tidak jarang di berbagai tempat perbelanjaan seperti mall, dan pasar dipenuhi oleh umat Islam, " sendirnya.

Baca Juga: Pelunasan Biaya Haji Reguler Dibuka Hari Ini 11 April 2023, Ini Besaran per Provinsi, Ayo Buruan

Namun begitu Cholil menaklumi bahwa lebaran identik dengan baju baru dan kegembiraan. Oleh karenanya boleh berbelanja namun jangan larut.

“Boleh berbelanja untuk lebaran, tapi jangan sampai sepuluh hari terakhir kita justru larut di situ,” tegasnya.

Masih dikatakan Qholil, umat Islam jangan terlalu mengikuti hawa nafsu. Sebaiknya mengikuti yang disunnahkan Nabi Muhammad SAW untuk merebut 10 hari terakhir dimana akan turun lailatul Qadar.

“Umat Islam di akhir ramadhan ini sebaiknya mengikuti Rasulullah saw, yaitu perbanyak iktikaf di masjid dan perbanyak juga membaca al-qur’an. Karena di akhir ramadhan ini kita menyambut lailatul qodar, yang mana lailatul qodar itu ‘خَيۡرٌ مِّنۡ اَلۡفِ شَهۡرٍؕ’, lebih baik dari seribu bulan” Ungkap Kiai Cholil.

Baca Juga: Ijeck Prihatin Pada Makam Guru Patimpus, Keadaannya Kurang Layak Sebagai Pendiri Kota Medan

Halaman:

Editor: Ayub Fahreza

Sumber: mui.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah