Network
MEDANSATU.ID - Pusat Studi Infrastruktur Strategis (PUKIS) menggali komitmen pengembangan infrastruktur dalam dokumen visi-misi duet calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
"Anies, Ganjar, dan Prabowo memberi perhatian istimewa pada pengembangan infrastruktur. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur kemungkinan besar akan terus besar dalam periode pemerintahan mendatang," ungkap Direktur Eksekutif PUKIS, Mas Muhammad Gibran Sesunan, saat pernyataan pers di Yogyakarta, Jumat 27 Oktober 2023.
Sesunan mengemukakan beberapa kemiripan dan perbedaan dalam dokumen visi-misi ketiga duet calon. Kemiripan tersebut antara lain, ketiganya tak hanya fokus pada infrastruktur skala besar, tetapi juga mengangkat infrastruktur rakyat seperti air bersih, sanitasi, tempat tinggal memadai, hingga pasar tradisional.
Menurut Sesunan, kesamaan lainnya, Ganjar dan Prabowo mendukung tema "pembangunan berkelanjutan", bahkan Prabowo secara tegas menggunakan pencapaian pembangunan Presiden Jokowi sebagai acuan program kerjanya kelak. Di sisi lain, Anies memilih jalur berbeda dengan mengangkat tema "perubahan" dalam dokumen visi-misinya.
Baca Juga: Mengenal Hari Sumpah Pemuda: Sejarah, Pelopor, dan Peristiwa Penting Serta Link Twibbon
"Anies tampak ingin menjadi pembeda dan mencoba menawarkan alternatif baru yaitu perubahan. Namun demikian, Anies secara tertulis menyatakan bahwa akan melanjutkan proyek-proyek infrastruktur yang dilakukan Presiden Jokowi, seperti Jalan Tol Trans Sumatera, Jalan Tol Trans Jawa, Kereta Api Trans Sulawesi, dan lainnya. Artinya, perubahan yang diusung pada sektor infrastruktur ini hanya perubahan pada tingkat atau kadar tertentu saja," papar Sesunan.
Sesunan menambahkan, aspek menarik lainnya berkaitan dengan Ibu Kota Negara (IKN). Ganjar dan Prabowo dengan tegas akan melanjutkan pembangunan IKN, sedangkan Anies tidak mengungkapkan IKN sama sekali dalam dokumennya. "Masyarakat dapat mengartikan bahwa Anies memilih tidak melanjutkan pemindahan ibu kota jika terpilih nanti," tutur Sesunan.
Mengenai pembangunan wilayah, menurut PUKIS, Anies dan Ganjar menyoroti ketimpangan pembangunan antara Jawa dan luar Jawa, sementara Prabowo kurang membicarakan masalah ini dalam dokumen visi-misinya. "Secara tidak langsung Anies dan Ganjar seolah mengkritik efektivitas pembangunan Indonesia-sentris yang dilakukan Presiden Jokowi," jelas Sesunan.
Di luar kemiripan dan perbedaan dalam visi-misi, PUKIS menganggap wajar dan memberikan apresiasi kepada ketiga duet calon. "Infrastruktur tetap menjadi prioritas utama para kandidat. Ini sangat penting karena infrastruktur merupakan salah satu fondasi menuju Indonesia Maju," terang Sesunan.
