Transisi Energi Disinggung Dalam Debat Cawapres, Konsumsi Batubara Masih Tinggi di 2024

- 23 Januari 2024, 23:00 WIB
Tambang Batubara Indonesia / twitter/@reiifan
Tambang Batubara Indonesia / twitter/@reiifan /
MEDANSATU.ID – Indonesia akan mulai melakukan transisi Energi seperti disinggung dalam Debat Cawapres kemarin namun Konsumsi Batubara masih dinilai tinggi pada tahun 2023-2024.
 
Seperti yang Kita tahu Indonesia memiliki Program ambisius yaitu menuju Indonesia Emas 2045, dan hal ini tentu mengharuskan adanya strategi dari semua lapisan Masyarakat dan Pemerintah khususnya. 
 
Indonesia memiliki banyak Tambang Batubara yang secara notabene hal ini sangat bermanfaat untuk kelangsungan Energi dalam negeri selama ini. 
 
Lalu bagaimana Indonesia dapat membuat transisi Energi menjadi Energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan yang ditargetkan akan rampung pada 2060 nanti. 
 
Greenflation yang menjadi isu dalam transisi energi merupakan PR yang harus dibenahi dalam Pembangunan proyek transisi energi. 
Karena cakupan untuk pembiayaan transisi ini cukup besar dan serius dalam pengerjaannya. 
 
 
Dilansir dari Global Coal dan Argus Media oleh MEDANSATU.ID Jaringan Pikiran – Rakyat Media Network Indonesia telah menaikkan target produksi batu bara pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2023, meskipun proyeksi peningkatan tajam konsumsi domestik dapat membatasi potensi pertumbuhan ekspor secara signifikan.
 
Indonesia telah menetapkan target produksi sebesar 710 juta t pada tahun 2024. Angka ini naik dari target tahun 2023 sebesar 694,5 juta ton.
 
meskipun target tersebut terlampaui dan produksi mencapai 765,81 juta t pada 31 Desember, menurut data dari Kementerian Energi (ESDM) . Data produksi secara berkala direvisi lebih tinggi karena keterlambatan beberapa produsen dalam melaporkan output mereka.
 
Konsumsi domestik diperkirakan meningkat secara signifikan tahun ini dan Jakarta telah menetapkan target kewajiban pasar domestik (DMO), yang mana produsen di negara tersebut harus menyediakan persentase output mereka ke pasar domestik, sebesar 220 juta ton. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan 173,6 juta ton pada tahun 2023.
 
Target DMO yang lebih tinggi didorong oleh perkiraan konsumsi domestik yang lebih tinggi.
 
Sektor pembangkit listrik diperkirakan akan mengonsumsi 170 juta-180 juta ton tahun ini, naik dari 161 juta ton pada tahun 2023, sementara pengguna industri lainnya seperti sektor manufaktur diperkirakan akan mengonsumsi 30 juta-35 juta ton.
 
menurut proyeksi Kementerian ESDM. Artinya, jumlah batubara yang tersedia untuk ekspor akan berjumlah 490 juta ton pada tahun 2024 dibandingkan dengan ekspor aktual sekitar 500 juta ton pada tahun lalu, kecuali jika angka-angka ini direvisi.
 
 
Produksi dan konsumsi batu bara di Indonesia meningkat meskipun ada upaya untuk mengurangi penggunaan batu bara dan mengurangi emisi sebagai bagian dari upaya transisi energi yang lebih luas.
 
Kementerian ESDM pada Desember lalu melelang empat blok pertambangan batu bara baru, dua di antaranya berlokasi di Kalimantan dan dua di Sumatera. 
 
Blok Bayung Lencir di Sumatera Selatan memiliki total luas lahan 11.290 hektar (112,9km²). Blok kedua di Sumatera Selatan dekat Lahat memiliki luas lahan 326ha. Blok Kalimantan adalah Tumbang Nusa di Kapuas seluas 7.169ha dan Natai Baru di Kotawangin timur seluas 6.674ha.
 
Tidak jelas kapan produksi di blok-blok baru ini akan dimulai, namun lelang tersebut menggarisbawahi ketergantungan Indonesia yang terus berlanjut pada batu bara sebagai bahan bakar.
 
Indonesia, meskipun merupakan eksportir batubara terbesar di dunia, telah menetapkan target net zero pada tahun 2060.
 
screenshot postingan poster Program Net Zero Emission / twitter/riegosee
screenshot postingan poster Program Net Zero Emission / twitter/riegosee
 
sebuah rencana yang bisa dikatakan ambisius yang memerlukan perencanaan strategis, pendanaan, dan koordinasi dengan beberapa lembaga. Lebih dari 65 persen pembangkit listrik terpasang di Indonesia berkapasitas 82 GW menggunakan bahan bakar batu bara, sedangkan kapasitas energi terbarukan menyumbang 14,5 persen dari keseluruhan kapasitas tersebut.
 
 Indonesia bertujuan untuk meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam pembangkitan secara keseluruhan menjadi 34 persen pada tahun 2030 dan 100 persen pada tahun 2060.
 
Jakarta berencana menghapus hingga 6,7 ​​GW kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara pada tahun 2040 dan sepenuhnya menghilangkan pembangkit listrik tenaga batu bara dari campuran pembangkitannya pada tahun 2058, sebagai bagian dari target net zero pada tahun 2060.
 
Namun Indonesia membutuhkan investasi senilai 12 triliun dollar antara tahun 2022-50 untuk membiayai transisi energinya dari batu bara, kata Wakil Menteri Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septia Hario Seto pada September tahun lalu.***
 
 

Editor: Habibi Medansatu

Sumber: nu.or.id globalcoal.com argusmedia.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah