“Kendalanya banyak batu besar itu, sehingga anjing kita kehilangan kemampuan melacak keberadaan jasad korban,” jelas Briptu Rio Tarigan.
Tak cuma anjing pelacak, pencarian korban banjir bandang dan longsor di Humbahas itu pun mengerahkan tim penyelam.
Baca Juga: Erupsi Gunung Marapi, Terjadi Hujan Abu, Warga Diminta Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
Tim penyelam dimaksud khusus didatangkan dari Basarnas Special Group, dibantu Aquaeye untuk menyisir sektor satu perairan di dasar Danau Toba.
Sedangkan BPBD, Basarnas, TNI dan Brimob Polri penyisiran di atas perairan dengan menggunakan perahu karet.
Budiono selaku Kepala Basarnas Sumatera Utara menyebut alasan dibentuknya tim SAR sektor perairan mengingat korban pertama musibah yang terjadi pada Jumat 1 Desember 2023 pukul 19.47 itu yang ditemukan di dekat perairan.
Atas dasar penemuan ini, pihaknya memprediksi jasad korban hanyut terbawa banjir bandang hingga masuk ke wilayah perairan Danau Toba yang memang tak jauh dari lokasi terdampak.
“Kan korban pertama ditemukan di dekat perairan. Jadi ada kemungkinan korban lain tidak jauh dari lokasi itu,” selidik Budiono.
Pencarian korban banjir bandang dan longsor yang masih hilang di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara itu saat ini terus dilanjutkan.***