MEDANSATU.ID - Pada pertandingan apapun, menang dan kalah adalah sebuah niscayaan. Begitu pula dengan kontestasi Pemilu 2024 yang telah sukses terlaksana serentak pada Rabu 14 Februari 2024.
Bahkan melalui hitung cepat (Quick Count) lembaga-lembaga survei, sudah pula diketahui siapa kontestan yang menjadi pemenang. Akan tetapi perlu diingat, hasil lembaga survei (Quick Count) itu bukanlah hasil sebenarnya.
Untuk hasil pemenang yang sesungguhnya, kita tetap harus menunggu pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebagai lembaga yang memiliki otoritas tersebut.
Bicara kontestasi Pilpres 2024, dari hasil hitung cepat lembaga survei Prabowo-Gibran (nomor urut 2) sementara berhasil mengungguli pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Cak Imin dan pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
Baca Juga: Pemilu 2024, KPU Akui Terima Serangan DoS, Jumlahnya Mencapai Ratusan Juta ke Situs Web KPU
Informasi tersebut tentu saja hal yang menggembirakan bagi semua pendukung Prabowo-Gibran. Sementara itu, bagi para pendukung Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, hasil hitung cepat tentu saja bukanlah kabar yang menggembirakan.
Akan tetapi penting diingat, sesuatu yang terlalu berlebihan disikapi tentu akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi kesehatan mental para pendukung yang tidak merima atau yang telah merasa sudah bekerja sangat keras.
Begitu juga kepada pemenang kontestasi dan para pendukungnya, tidak perlu menjadi jumawa. Konon pula sampai hati mengejek, mencemooh, atau menyindir pihak-pihak yang dianggap kalah dalam sebuah kontestasi.
Sebab sesungguhnya banyak cara bagi kita untuk mengekspresikan sebuah kemenangan, misalnya melalui ucapan rasa syukur kepada Allah swt, Tuhan yang Maha Esa.
Nah bagaimana nanti bagi kontestan yang setelah diumumkan KPU secara resmi ternyata kalah? Tenang, tidak usah sampai berkecil hati. Ingat, pemilu bukan segala-galanya.
Hidup kita masih sangat panjang membentang di hadapan dan harus kita lanjutkan. Oleh sebab itu, rasa sedih yang terbit akibat sebuah kontestasi ialah manusiawi.
Maka penting bagi kita untuk tidak terlalu larut bahkan sampai menyalahkan diri sendiri, sebab hal semacam itu malah akan membahayakan mental dan psikologi kita.
Bila kita adalah orang yang beriman, maka serahkanlah kepada Tuhan seluruhnya. Berbaik sangkalah kalau Allah sesungguhnya memberikan kita sebuah pelajaran penting supaya kita terus berusaha mencapai impian dan cita-cita kita dalam limpahan ridha-Nya.
Kegagalan dalam kontestasi Pemilu acap kali berdampak buruk bagi mental kita yang menjadi pendukung, simpatisan, kader, relawan, maupun peserta Pemilu.
Mengingat kesehatan mental adalah instrumen penting bagi keberlanjutan hidup kita di dunia fana ini, maka sangat penting untuk kita menjaganya dari gangguan apapun.
Tulisan ini tentu saja refleksi dari pemilu-pemilu sebelumnya sejak era reformasi. Tidak sedikit ditemukan para pendukung calon presiden, calon legislatif (itu sendiri) yang dinyatakan gagal menjadi anggota DPRD atau DPR RI, maupun DPD dikabarkan menjadi depresi bahkan menjadi gila.
Dilansir dari Youtube @fitriasari bau yang pernah mengalami depresi, dijelaskan beberapa amalan doa yang Insya Allah manjur sebagai obat stres maupun depresi. Ada 9 amalan doa yang baik dikerjakan saat kita mengalami stres atau depresi.
1. Salawat Nabi 3 kali
2. Al Fatihah 3 kali
3. Al Ikhlas 3 kali
4. Al Falaq 3 kali
5. Surah An-Nas 3 kali
6. Al Insyirah 1 kali
7. Al Hasyr Ayat 24 Jus 28 1 kali
8. Al Kautsar 1 kali
9. Ayat Kursi 1 kali
Sembilan doa amalan tersebut sebaiknya dibaca setelah selesai salat Subuh dan salat Magrib.
Demikian 9 amalan doa saat kita mengalami depresi atau stres yang mungkin saja terjadi karena hasil Pemilu 2024 yang tidak memuaskan.
Wallahua’lam.***
Des >>> 9 Amalan Doa untuk Menghilangkan Depresi atau Stres yang Diakibatkan Pemilu
tag >>> Doa, Stres, Depresi, Pemilu, Pilpres
sumber >>>> Youtube @fitriasaribau
Foto??? Foto Orang Depresi (Sumber www.walpaperlist.com )
Ditulis oleh Ilham Wahyudi, MedanSatu.idll