Network
“Mereka (warga Aceh) biasanya membeli mobil-mobil bermerek mahal, seperti Fortuner, Alphard, dan joknya langsung diubah menjadi kursi yang mewah. Biayanya bisa mencapai 7 jutaan rupiah,” terang Marbun.
Pak Marbun membandingkan biaya modifikasi jok di Aceh dengan yang ada di Medan. “Dengan usaha yang sama, biaya di Medan paling tinggi hanya separuh dari biaya di Aceh,” tutur Marbun. Namun, hal ini tak membuat Pak Marbun berkeinginan untuk beralih usaha ke jok mobil.
“Saya sudah lama sekali di bidang ini dan tidak tertarik untuk berpindah ke usaha jok mobil. Saya ingin tetap fokus pada jok sepeda motor saja,” ujar Pak Marbun. Keputusannya untuk tetap fokus pada sepeda motor sejalan dengan cintanya pada dunia pelapis jok sepeda motor.
Untuk menjalankan usaha pelapis jok sepeda motor ini, Pak Marbun tidak sendiri. Anaknya, Taufik yang masih sekolah, setelah pulang sekolah juga membantu. "Taufik, anak saya, juga tampak berbakat dalam membantu ayahnya," kata Marbun.
Pak Marbun menawarkan berbagai jenis pelapis jok sepeda motor dengan harga yang bervariasi. “Ada yang dirancangnya sendiri dan ada juga yang dibeli. Harganya bervariasi, mulai dari lima puluh ribu, " ujarnya.
”Selain menyediakan berbagai jenis pelapis jok sepeda motor, saya juga menerima pesanan pelapis kursi tamu dan dinding ruangan mobil," tambah Pak Marbun. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dan kreativitas yang dimiliki Pak Marbun dalam mengembangkan usahanya.
“Pesanan dari pembeli biasanya beragam. Ada yang meminta custom design, ada juga yang meminta desain standar. Kami selalu berusaha memenuhi keinginan pelanggan supaya mereka puas dengan hasilnya,” ungkap Pak Marbun.
Marbun menuturkan bahwa pemasaran yang ia lakukan selama ini utamanya adalah dengan cara promosi dari mulut ke mulut dan melalui media sosial. “Secara umum, pemasaran usaha ini lebih kepada promosi langsung, seperti tingkat kepuasan pelanggan akan berdampak pada penyebaran informasi tentang kualitas jasa kami,” urainya.
