Pemilu 2024 Akan Jaga Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara Hanya Dikisaran 5 Persen Saja, Baca Ulasannya

20 Oktober 2023, 18:00 WIB
Kapoldasu Irjen Agung Setya berikan keterangan pers usai Deklarasi Pemilu Damai 2024 di Polda Sumut, menurut pengamat ekonomi hanya kisaran 5 persen pertumbuhan ekonomi bertahan dalam perhelatan 5 tahunan tersebut /Medsnsatu Pikiran Rakyat / Adinda Lubis/ @poldasumaterautara/MEDANSATU.ID

MEDANSATU.ID-Baru ada dua calon Presiden dan Wakil Presiden yang sudah mendeklarasikan diri maju dalam pemilihan presiden 2024 mendatang. Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD. Hanya tinggal satu calon lagi yang belum mendeklarasikan diri, yakni Prabowo disebut Erick, calon pasangannya.

Akan tetapi mengingat batas pendaftaran ke KPU berakhir pada tanggal 25 oktober mendatang. Maka dalam waktu dekat ini semua calon diperkirakan telah siap untuk bertanding dalam Pilpres 2024 mendatang.

Ditengah situasi ekonomi yang tengah tidak menentu, dengan tren laju pertumbuhan ekonomi yang melambat. Ada satu kepastian yang akan menopang ekonomi dari sisi belanja masyarakat pada Pemilu 2024 ini.

Menurut pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Kepastian tersebut adalah belanja partai yang akan meningkat, dimulai dari saat ini hingga hajatan PEMILU nantinya usai dilaksanakan.

Calon legislatif maupun eksekutif yang akan bertarung dalam PEMILU nantinya akan lebih banyak berbelanja untuk keperluan kampanye.

Sehingga aktifitas ekonomi masyarakat akan terdorong oleh belanja tersebut. Para calon yang bertarung nantinya akan berlomba untuk mendapatkan simpati maupun suara dari masyarakat.

Menurutnya, kerja untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024 (Semester 1) akan banyak terbantu dengan belanja musiman Pemilu.

Pada dasarnya sejak memasuki tahun 2023, jika pemerintah tidak memberikan bantuan sosial, atau bentuk subsidi lainnya diluar subsidi BBM dan Listrik. Maka pertumbuhan ekonomi di Sumut akan berada dikisaran 3.2% hingga 4%.

Akan tetapi, pemerintah justru mengambil cara dengan mendorong belanja untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.

Ekonomi digerakkan dengan belanja masyarakat yang ditopang dari kebijakan alokasi anggaran yang besar untuk konsumsi. Alhasil belanja masyarakat tetap mampu memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan ekonomi di Sumut.

Dengan adanya Pemilu di tahun depan, ekonomi Sumut di kuartal ketiga secara tahunan memang berpeluang mengalami penurunan dibandingkan dengan kinerjanya di kuartal kedua sebesar 5.19% secara tahunan atau year on year.

Perkiraannya akan berada di angka 4.9%-an. Namun di akhir tahun atau di kuartal keempat realisasi pertumbuhan ekonomi Sumut diperkirakan akan kembali meningkat dan mampu tumbuh dikisaran 5%.

Salah satu yang menekan pertumbuhan ekonomi Sumut adalah melemahnya kinerja ekspor seiring dengan penurunan harga komoditas unggulan dari Sumut.

Akan tetapi disisi lainnya, belanja partai yang (caleg) dalam tren naik, ada bantuan pemerintah dalam bentuk pangan serta bentuk bantuan lain akan membuat laju pertumbuhan ekonomi di Sumut bisa berada dalam rentang 4.8% hingga 5.1%.

Masih sangat bagus jika melihat ekspektasi pertumbuhan ekonomi negara di kawasan asia yang diproyeksi dikisaran 4.5% di tahun ini. Begitulah ulasannya semoga bermanfaat.***

 

Editor: Dedi Suang MS

Tags

Terkini

Terpopuler