MEDANSATU.ID - KM Sinar Bangun, kapal penyeberangan di Danau Toba yang tenggelam dalam perjalanan Simanindo Kabupaten Samosir menuju Tigaras Kabupaten Simalungun pada 18 Juni 2018 kembali dikenang. Tragedi yang terjadi 6 tahun silam itu, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga dan keluarga berziarah di Monumen KM Sinar Bangun, Selasa 18 Juni 2024.
Mengawali ziarah untuk mengenang tragedi KM Sinar Bangun, Bupati dan keluarga didampingi sejumlah tokoh agama dan masyarakat mengadakan tabur bunga di titik lokasi tenggelam KM Sinar Bangun.
Selanjutnya Bupati dan rombongan menuju monumen KM Sinar Bangun untuk tabur bunga yang diiringi isak tangis dari keluarga para korban.
Baca Juga: Kapal Tenggelam, TNI Angkatan Laut Selamatkan Korban KLM Alinza III di Perairan Tanjung Datuk
Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga menyampaikan duka mendalam atas tragedi KM Sinar Bangun itu.
Warga Simalungun secara umum, sebut Radiapoh Hasiholan Sinaga, ikut merasakan sedih akibat tragedi KM Sinar Bangun ini.
Radiapoh Hasiholan Sinaga berharap keluarga besar korban KM Sinar Bangun tetap tabah dan mendoakan keluarganya yang menjadi korban.
Sekadar diketahui, monumen KM Sinar Bangun ini berada di obyek wisata Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).
Dalam tragedi KM Sinar Bangun, saat peristiwa itu mengangkut 164 orang penumpang, dari data itu 3 orang dinyatakan meninggal dan 161 korban lainnya dinyatakan hilang hingga kini belum ditemukan keberadaannya.
Baca Juga: 7 Fakta Unik Pulau Samosir di Danau Toba: Dari Ritual Kuno Sampai Panorama yang Menakjubkan
Tak cuma itu korban hilang belum ditemukan, bangkai KM Sinar Bangun pun seolah hilang ditelan bumi.
Daftar Peristiwa Kecelakaan Kapal di Danau Toba
- Tahun 1955: Kecelakaan dua kapal di perairan Danau Toba. Insiden ini mengakibatkan 56 penumpang tewas lantaran tenggelam.
- Tahun 1986: Kapal motor yang mengangkut puluhan pelajar tenggelam di Danau Toba, 4 penumpang dinyatakan tewas.
- Tahun 1987: Kapal pengangkut hasil bumi tenggelam 100 meter menjelang tiba di Parapat. 7 penumpang meninggal dunia, 33 orang selamat.
- 8 September 2013: Kapal tabrakan KM Yola dan Ferry Tao Toba I. 4 orang korban dinyatakan hilang.
- 7 Mei tahun 2016: Kapal boat dan kapal kayu saling bertabrakan di Ajibata, Parapat.
- Senin 18 Juni 2018: KM Sinar Bangun tenggelam yang berangkat dari Simanindo (Kabupaten Samosir) ke Tigaras (Kabupaten Simalungun).
Baca Juga: Bukit Sipirah: Menikmati Keindahan Alam Danau Toba dari Ketinggian, Bagaikan Surga di Atas Awan
Dari catatan MEDANSATU.ID terhadap peristiwa tragedi KM Sinar Bangun, untuk penemuan korban maupun bangkai kapal yang hilang, pemerintah maupun masyarakat sudah berupaya melakukan berbagai cara termasuk mendatangkan tenaga supranatural, namun segala upaya itu sia-sia.
Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi dalam tragedi KM Peldatari, kapal penyeberangan dari Ajibata-Tomok yang karam pada 14 Juli 1997 sekira pukul 01.30 dini hari. Kapal yang mengangkut 84 orang penumpang itu pun mengalami nasib serupa, tenggelam di Danau Toba.***