Karenanya, ia meminta pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan yang dapat membunuh mata pencaharian rakyat kecil.
Saat ini akibat dari larangan menjual pakaian dan sepatu bekas impor, berpengaruh terhadap aktivitas jual beli di pasar TPO Tanjungbalai yang merupakan sentral pakaian bekas di Sumut sejak puluhan tahun lalu dengan berdirinya 480 kios yang kini tutup karena takut dirazia.
BACA JUGA : Menelusuri Jejak Musnahnya Bangsal Tembakau Deli di Kawasan Deliserdang, Mestinya Jadi Cagar Budaya
Itu dari Kota Tanjungbalai, sedangkan dari Kota Medan-Belawan, monja terlihat bebas masuk lewat Pelabuhan Belawan bersamaan dengan menyandarnya KM Kelud membawa 1200 penumpang yanag bersandar ke Terminal Bandar Deli Pelabuhan Belawan, Senin 27 Maret 2023.
Terlihat pakaian monja yang diturunkan dari kapal di masukkan kedalam koper, ada yang dibungkus menggunakan kain sprai dan kardus. Jumlahnya berkisar ratusan bal saat tukang angkut barang menurunkan dan memasukannya ke dalam mobil pribadi.
Mirisnya lagi, buruh bagasi hanya cukup mengangkat tangan ketika melintasi petugas Bea dan Cukai Belawan. Sementara petugas Bea dan Cukai hanya bisa geleng kepala dan tersenyum. Disisi lain tampak seorang wanita gemuk dengan pengawala pria berpakaian preman membawa HT.
BACA JUGA : Polda Metro Jaya ungkap penyeludupan 535 Ballpress pakaian bekas, 577 handphone dan 27 tablet Ilegal
Untuk diketahui sebelumnya, Bareskrim Polri sendiri sudah menyita ribuan pakaian bekas (ballpres) dari sebuah gudang penyimpanan dan hal itu mendapat dukungan Partai Demokrat.
Partai berlambang mercy itu berpendapat kalau menjamurnya impor pakaian bekas dapat membunuh industri lokal. Demikian dikatakan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro pada Jumat, 17 Maret 2023 lalu.***